webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Kebangkitan Jasad Dari Hutan Terkutuk

Saat terbangun dari pingsannya, Lusia terkejut saat mendapati dirinya kini tengah berada sendirian di tengah hutan yang tidak ia kenal. Ia bangun gelagaban. Siapa yang telah membawanya ke situ?

Cahaya matahari bermunculan dari celah dedaunan pohon yang lebat. Ia merasa sendirian saat itu. Di tengah hutan yang lebat yang tidak ia kenal. Di hutan manakah ini?

Ia berusaha bangkit dari berbaringnya. Tubuhnya terasa lemas. Ia mencoba melihat kesana kemari dengan harapan apakah menemukan seseorang di tempat itu. Mungkin seseorang yang telah membawanya lari.

Sialan benar! Kenapa ia mesti dibawa ke tempat seperti itu! Tempat yang sunyi sepi. Tak layak untuk dihuni oleh manusia seperti dirinya!

Ia bangkit tertatih-tatih. Berjalan tertatih-tatih pula di sela pepohonan. Mencari-cari siapa tahu ada jalan setapak yang bisa ia temukan yang mungkin saja bisa membawanya ke arah perkampungan. Tak tak ada jalan setapak sedikitpun di tempat itu! Ia benar-benar berada di tengah hutan belantara!

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com