"Pagi."
"Pagi sayang..."
Nathan membalas bersamaan mengangkat pandangannya dari layar ponsel, mengabaikan singkat dering getarannya yang menunjukkan pesan baru datang beruntun.
Seorang anak kecil dengan raut datarnya menuruni tangga, di ikuti seorang wanita paruh baya yang mengulas senyum tipis dan membungkukkan setengah badannya setelah sampai di hadapan Nathan.
Membalasnya ramah, lantas Nathan beralih menarik lengan kecil putra kesayangan dengan sambutan ciuman bertubi-tubi di wajah manisnya.
Zeno yang nampak risih dengan perlakuan Nathan yang menganggapnya seperti anak kecil, membuat bibir merah itu berkerut dengan rautnya yang masam.
Bukankah Zeno sudah mengatakan sejak awal jika ia tak ingin di manja seperti ini? Namun agaknya Nathan masih saja tak bisa mengingatnya dengan baik. Wajah Zeno yang sudah sudah rapi dengan seragam sekolahnya, lantas mengusap kasar saat bagian lembab terasa mengganggu akibat ciuman basah milik Nathan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com