"Kau mau kemana, aku tak akan pernah mengizinkan pergi dari ku, Max!"
"Jangan gila kau! Cukup dengan semua ini, aku tak ingin pilihan hidup bersama mu membuat milik ku sendiri hancur."
Deg
Wanita itu membeku di tempat, merasakan kesakitan saat benda tajam menghunus dadanya tanpa sedikit pun memberi ampun. Menyasar ngilu ke sekujur tubuh, bahkan tumpuan kakinya sudah tak lagi bisa untuk menahan bobot tubuhnya sendiri.
Lengan ringkih yang mencoba menahan pergerakan pria yang menjadi satu-satunya kekuatan untuknya itu, menjadi semacam bumerang saat kenyataan yang harus di hadapkan padanya. Benar-benar telah terlepas, pandangan tajam yang menghunus terlalu tajam padanya, membuat wanita tak mampu untuk menerka seberapa besar kebencian yang di sasarkan padanya.
Lelehan air mata lantas membasahi wajah yang semakin pucat, memburam objek intensnya pada sang pria yang mempersiapkan kepergiannya dengan terburu-buru, seolah menyisakan sedikit lagi waktu bersamanya sudah di rasa tak perlu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com