Max di sana, pria yang terlalu menatapnya dengan curiga membuat Cherlin seperti tak mampu menahan diri untuk sedikit lebih tenang.
Pikirannya sudah terlampau takut sedari awal, tak akan bisa menerka semarah apa kakaknya itu saat menemui adiknya yang menyembunyikan sebuah kenyataan besar.
"Aku- eunghh.... Efek minuman yang semalam. Sungguh, kali ini membuat perut ku seperti di aduk-aduk, terlebih dengan rasa pusing di kepala ku," jawab Cherlin dengan alasan yang di rasa cukup tepat. Namun lagi-lagi masih terlihat begitu menyakinkan dari pandangan Max yang respon menyipit tajam.
"Lalu siapa yang kau pikir menyusup masuk? Dari kata-kata mu, seseorang itu tak hanya satu kali datang tanpa izin terlebih dahulu hingga membuat mu marah, begitu?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com