Makin mengetatkan dekapnya, memberikan kecupan bertubi-tubi pada puncak kepala Nathan sembari berucap di sela isak tangis pria itu.
"Ya, kau membutuhkan pelukan ku. Percayalah, semua ini akan membaik nantinya. Kau sudah melakukan yang terbaik sampai dengan detik ini, Nath."
"Bangsat!"
Sementara kemarahan di sisi lain masih tak bisa terbendung. Tak cukup membuat Cherlin ketakutan dengan raut sang kakak yang di tunjukkan untuk pertama kalinya, wanita itu lantas di buat meringkuk tak berdaya saat setelahnya sosok pria yang mengacaukannya dirinya itu habis di tangan Max dengan pukulan telak tanpa jeda.
Riki di sana, tanpa sedikit pun perlawanan dengan kepalanya yang terus tersentak akibat hantaman dari kepalan tangan besar milik Max.
"Kenapa kau tak menjaga adik ku dengan benar, eh?! Bagaimana kau bisa lalai dalam tugas dan menghilangkan kepercayaan ku!" teriak Max tanpa seorang pun yang bisa menghentikan emosinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com