"Jangan mengada-ngada, aku malas," sentak Max yang baru saja membuka mulutnya, sekaligus mematikan hingga membuat Nathan dan Cherlin yang kemudian sigap berdiri malah mematung.
Rupanya lain halnya dengan Lea yang bermental baja. Tanpa peduli Max yang bisa saja membantingnya ke lantai. "Oh ayolah, sayang... Aku sangat ingin mencatat hari ini sebagai kebahagian penuh momen untuk kita. Dua pasang kekasih yang di impikan semua orang."
Dan nyatanya itu berhasil, meski pun dengan dengusan kasar Max saat tubuhnya bangkit dari duduknya.
"Aku tak bisa berdansa, maaf Lin," lirih Nathan saat merasa bingung akan meletakkan lengannya di mana. Sementara Cherlin yang telah mengalungkan lengannya di leher Nathan, hampir saja menyemburkan tawanya kalau saja tak melihat wajah memelas yang di tampilkan oleh pria itu.
"Hei, kenapa harus minta maaf? Aku bisa membimbing mu kak..." balas Cherlin, yang kemudian menarik kedua lengan milik Nathan untuk bertengger di pinggangnya yang begitu ramping.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com