webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
369 Chs

44. Arion Melamar Thea

Thea terlihat sangat terpukul dengan apa yang terjadi. Terlihat jelas dari matanya yang terlihat kosong tanpa makna. Seolah-olah, tak ada lagi semangat untuk hidup di dalam dirinya sendiri. Gadis itu tengah duduk di kursi roda. Memandangi pemandangan luar rumah sakit yang terlihat ramai.

Pintu terbuka, terlihat Arion yang sedang kelelahan. Tiga minggu berlalu. Arion sesekali bolak-balik Indonesia dan Amerika untuk tetap kuliah. Dia tidak mempedulikan kesehatannya sendiri. Yang terpenting adalah, dia bisa melihat Thea.

Di dekatinya gadis berambut pirang tersebut. Arion mendekapnya dari belakang, mengecup singkat pelipis gadis yang tengah duduk di kursi roda dengan pakaian rumah sakit.

Thea memutar kepalanya, sedikit mendongak menatap Arion. "Kau tidak lelah bolak-balik seperti ini? Lusa aku sudah diperbolehkan untuk pulang dan kembali bersekolah. Kau tidak perlu seperti ini, Lion." Kata Thea.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com