webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
369 Chs

21. Thea Juga Mencintaimu

Arion memasuki rumah dengan sangat marahnya. Dia membanting tasnya ke atas ranjang, mengacak rambutnya frustasi. Ingatan mengenai Marvin dan Thea terus berarang di dalam otaknya. Menggebu-gebu sekana menyuruh tak ingin pergi dari pikirannya.

Gadis itu menerima cinta Marvin seakan-akan ingin balas dendam kepadanya. Arion murka! Tidak mungkin Thea mencintai laki-laki yang sangat dia takuti dulu. Arion tidak rela. Thea hanya miliknya. Dan selamanya akan begitu.

Pintu kamarnya terbuka secara tiba-tiba. Arion segera mengontrol dirinya. Memasang wajah tanpa ekspresi yang terlihat dingin. Dilihatnya gadis yang menjadi penyebab Arion uring-uringan.

"Lion..." Thea menutup pintu kamar Arion secara diam-diam. Tidak, dia tidak menguncinya. Dia hanya mengantisipasi agar Afka tidak mendengar percakapan mereka.

"Kita selesai di sini, Arion. Kau dengan Alicia dan aku dengan Marvin. Kita sudahi semuanya di sini ya?" Ucap Thea. Wajah gadis itu terlihat sama kacaunya dengan Arion.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com