Entah sudah yang keberapa kalinya Barra membuka mata tapi kesedihan yang sama terus terpampang jelas di benaknya. Seakan menunggunya bangun untuk dihempaskan lagi ke lubang kesedihan yang dalam.
"Kamu bangun? Kuharap kamu bisa kendalikan emosi kamu, ya?" Terdengar suara lembut seorang wanita dari arah pintu kamar rawatnya. Barra melirik sumber suara, nampak seorang wanita muda dan laki-laki yang dikiranya seumuran dengannya. Dan ya, Barra ingat kalau mereka adalah Eva dan Jay yang sudah menolongnya.
Barra masih terdiam dan belum merespon pertanyaan Eva tadi. Matanya masih memandang langit-langit kamar di hadapannya.
"Robby, kamu sudah merasa baik?" kali ini laki-laki muda itu yang bertanya padanya. Barra mengangguk, mengiyakan pertanyaanya meski saat ini Jay memanggil namanya dengan sebutan Robby.
"Kamu masih ingat kami?" pertanyaan pertama yang keluar untuk Eva ke Barra.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com