webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#FAMILY

GITA

Entah mengapa sepertinya Barra jatuh begitu dalam dengan perasaan sukanya itu? Seharusnya Barra tidak boleh mengikuti perasaan suka itu pada Gita. Usia mereka berbeda jauh dan Gita juga masih bersekolah. Tapi, menahan perasaan itu terus membuat Barra gelisah. Kalau yang seperti itu disebut jatuh cinta, ya, Barra setuju dan mengakui kalau Barra jatuh cinta pada Gita. Kenapa Barra berkata begitu? Gita bahkan menganggapnya seperti kakak laki-lakinya sendiri. Lagipula, Gita juga baru saja menerima perasaan teman sekelasnya. Lalu Gita harus apa? Gita terus resah menanggapi pernyataan Barra padanya. Saat cinta datang tanpa peringatan, tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana, serta pada siapa akan berlabuh. Ini bukan kisah romansa berbau CEO ataupun Mafia dengan kehidupan kaya raya. Ini hanya kisah biasa dari Barra, pemuda 23 tahun yang jatuh cinta pada Gita, gadis remaja yang masih bersekolah. Tanpa pertanda apapun, Barra dipertemukan dengan Gita dan perasaan aneh menggelitik Barra rasakan pada pandangan pertama. Ya, Barra jatuh cinta. Dan anehnya, hatinya berlabuh pada Gita, si gadis remaja yang baru mengenal apa itu rasa suka pada lawan jenis. Kisah cinta mereka diliputi dengan banyak air mata hingga kisah ini berakhir, tanpa menghilangkan kebahagiaan Barra dan Gita dengan banyak tokoh lainnya. Kisah ini terinspirasi dari pernikahan dini yang marak di lingkungan sosial. Semoga dengan membaca kisah ini, kita semua dapat mengambil pelajaran bahwa pernikahan dini tidak seindah yang dibayangkan, namun juga tidak seburuk dan semenakutkan yang dipikirkan.

Knisa · Urban
Not enough ratings
316 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#FAMILY

KECELAKAAN ROBBY DAN RISKY 3 (SELESAI)

Operasi lanjutan Robby selesai dengan lancar dan sukses. Kini hanya tinggal menunggu sampai pagi untuknya siuman. Wanda didesak Kristin untuk pulang lebih dulu ke rumah, menunggu kepulangan jenazah si kecil Risky yang diurus Sean.

Hampir tengah malam, Sean yang menaiki ambulans bersama jenazah putera Wanda itu baru tiba di rumah duka.

Suasana haru dan kesediahan menyeruak saat tubuh tak bernyawa si kecil diletakan di pembaringan lembut di hadapan semua orang.

Wanda menangis pilu meratapi sesalnya yang tidak sempat menghabiskan waktu bersama puteranya itu.

"Risky… bangun, Nak! Bunda minta maaf sama kamu, Sayang! Bunda minta maaf, Nak!" ucap sesal Wanda sembari mengguncang tubuh kecil anaknya.

Kristin menghalangi Wanda untuk terus mengguncang tubuh Risky yang sudah pucat dan dingin itu.

"Wan, kamu nggak boleh gitu! Risky udah tenang!" ucap Kristin yang juga terpukul merasakan sahabat yang tumbuh bersamanya sejak kecil itu.