Setelah merasa dirinya sudah lebih tenang, Carolina melepaskan pelukan papanya. Dia merasa sedikit malu karena harus menangis seperti anak kecil di pelukan papanya, tapi Carolina sangat merindukan pelukan hangat itu.
"Tapi bagaimana bisa papa membujuk Bu Susan dan Pak Bagas untuk mengeluarkanku?" tanya Carolina penasaran. Dia memang sudah menerima keputusan yang dibuat oleh papanya, tapi dia penasaran apa yang dilakukan papanya sampai mereka bisa membebaskannya.
Apalagi kakek tua sialan itu. Dia saja sampai menyerah ingin bernegosiasi dengan kakek tua itu!
"Itu… kamu tidak perlu khawatir," ucap Charlie tersenyum simpul.
Dahi Carolina terangkat ketika mendengar perkataan papanya yang sangat mencurigakan.
"Tolong katakan padaku, tidak ada lagi rahasia," ucap Carolina dengan tegas.
Dia tidak ingin papanya berada di sini tanpa mengetahui apa yang akan terjadi pada papanya. Papanya pasti memberikan sesuatu sebagai pertukaran kebebasannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com