webnovel

EP. 035 - Reinkarnasi

Tahun 1329

"Boleh tahu, nama kalian?" tanya Adeline.

"Namaku Ehren, Ehren Enzi Alsaki", ucap anak laki-laki itu.

"Usiamu berapa Ehren?", tanya Adeline.

"8 tahun", jawab Ehren kecil.

"Kalau si cantik, usia berapa?" tanya Adeline.

"Usiaku 6 tahun", jawab gadis kecil itu malu-malu.

"Namamu siapa, Cantik?" tanya Adeline.

"Alatariel. Alatariel Artanis Rin", jawab gadis kecil itu.

"Apakah kalian kakak beradik?" tanya Adeline.

"Tidak. Tapi aku ingin menikah dengan Alatariel di masa depan", jawab Ehren kecil.

"Benarkah?", tanya Adeline sambil tertawa kecil.

Demikianlah pertemuan pertama Adeline dengan Ehren dan Alatariel. Ehren dan Alatariel masih kecil dan sangat polos. Adeline merawat mereka dengan baik selama masa pembangunan irigasi sekitar 6 bulan.

Raja Cedric terpesona melihat kepedulian Adeline pada anaknya Ehren dan anak sahabatnya Alatariel. Ehren dan Alatariel sudah seperti anak Adeline sendiri. Kemudian, Raja Cedric menikahi Adeline dan menjadikannya selir. Kemudian, Adeline pindah ke istana Tirtanu.

Flashback, selesai

Tahun 2009, di Kerajaan Damaranu

Naira merayakan kelulusan bersama Devan dan Elvano. Mereka sangat senang karena sebentar lagi mereka akan menjadi siswa SMA. Saking senangnya, Devan mentraktir Elvano dan Naira untuk makan di sebuah kafe.

Devan dan Naira sangat menyukai makanan pedas. Lalu muncullah ide untuk duel makan ayam geprek level 10, level terpedas di kafe itu. Siapa yang paling cepat habis, dia pemenangnya. Ada yang berbeda dari duel ini, yaitu ada tahap after burn. After burn adalah tahap dimana peserta harus menahan pedas tanpa minum selama 1 menit seusai makan.

"3… 2… 1… Mulai!" teriak Elvano. Elvano adalah wasit dalam duel ini.

Satu suapan, dua suapan, Naira langsung melahap nasi dan ayam geprek dengan tangan agar cepat. Devan juga mempercepat kunyahannya. Sambil mengunyah, Devan memotong ayam jadi kecil dengan tangannya tanpa sendok. Pertandingan berlangsung sengit.

Beberapa detik kemudian, Devan berhasil menghabiskan ayam geprek satu piring tercepat. Wajahnya memerah, berkeringat, dan ingusnya keluar tapi dihirup lagi. Devan berusaha mengendalikan diri dan tetap tenang agar tahap afterburn berjalan mulus.

Belum genap 1 menit, Devan langsung minum air karena tak tahan. Kini giliran Naira yang bertahan di afterburn. Naira berusaha mengatur napasnya. Wajahnya memerah, ingusnya juga keluar, namun dia berusaha tetap tenang. Elvano mulai menghitung mundur.

"3… 2… 1… Naira menang!" teriak Elvano.

Sontak, Naira langsung mengambil toples garam di depannya. Dia memakan satu sendok garam untuk meredakan rasa pedas. Dia tahan garam di mulutnya seperti makan permen. Saat rasa pedas sudah hilang, Naira baru minum air.

"Oh… jadi itu rahasiamu?" kata Devan.

"Tak peduli seberapa banyak kau minum, air saja tidak cukup untuk menghilangkan pedas. Kau butuh garam untuk meredakannya", kata Naira.

"Waahh… aku baru dengar tips seperti ini! Suhu memang berbeda", kata Elvano.

"Jadi aku dapat hadiah apa ini?" kata Naira.

"Tidak dapat apa-apa. Ini kan buat seru-seruan. Toh semua ini juga udah ku bayar. Jadi lunas ya. Yang kalah sudah bayarin yang menang", jawab Devan.

" Waahh… Anda… !" ucap Naira dengan kesal.

"Sabar, Bu!", hibur Elvano. "Eh, kalian tahu reinkarnasi atau tidak?" lanjut Elvano membuka topik.

"Kalau nasi aku tahu", jawab Naira.

"Kalau reinkar, aku tidak tahu", jawab Devan.

"Jadi begini, orang yang sudah mati kan arwahnya pergi. Nah, arwah itu akan dilahirkan lagi ke bumi dengan tubuh yang baru dan punya kehidupan baru. Intinya, orang yang sudah mati akan hidup lagi di waktu yang berbeda", kata Elvano.

"Tidak ngerti saya", kata Devan.

"Ada banyak kasus sih tentang reinkarnasi. Ada anak namanya Ryan. Saat usianya 10 tahun pernah bilang kalau dulu dia pernah jadi agen rahasia yang lahir tahun 1903 dan meninggal di usia 61 tahun pada 1964, namanya Martin. Ibunya bilang kalau Ryan sering mimpi buruk saat usianya 4 tahun. Saat ditanyai psikiater, dia menceritakan kisah hidupnya yang ternyata persis dengan kisah hidup Martin", kata Elvano.

"Mimpi? Ngomong-ngomong soal mimpi, aku juga pernah mimpi aneh, tapi aku masih ingat hingga sekarang", ucap Naira.

"Mimpi apa itu?" kata Devan penasaran.

Naira menceritakan mimpinya pada Devan dan Elvano.

—------

Naira melihat ada banyak prajurit. Prajurit itu ada yang berbaju biru dan ditutupi zirah. Ada juga yang berbaju merah dan tertutup zirah. Jumlah prajurit yang berbaju biru lebih sedikit tapi mereka berhasil menguasai pertempuran.

Naira bingung dengan apa yang terjadi, lalu dia mencubit tangannya sendiri.

"Tidak sakit, berarti aku bermimpi", kata Naira dalam hati.

Naira memberanikan diri untuk menunduk. Ternyata dia berada di atas kuda putih. Dia juga memakai baju biru dilengkapi zirah. Dia kaget dan kebingungan. Begitu dia mengangkat kepalanya, dia langsung melihat sebuah pedang mengarah ke matanya. Naira segera menutup mata dan pasrah.

Naira segera membuka mata. Dia melihat badannya yang terikat tali tambang. Baju yang dipakai Naira berwarna putih dan dipenuhi banyak noda darah. Bingung, Naira segera mengangkat kepalanya dan melihat ada banyak prajurit berbaju biru berjalan membawanya ke sebuah tempat.

Prajurit itu membawanya ke sebuah halaman yang di sana sudah berdiri seseorang pria. Tinggi pria itu sekitar 180 cm. Dia berdiri di tengah teras bangunan. Pria itu terlihat sangat mencolok dengan pakaian yang berbeda dengan orang-orang di sampingnya.

Naira tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria 180 cm di depannya. Pria itu juga mengatakan sesuatu, tapi Naira tidak bisa mendengarnya. Hanya ada 2 kata yang bisa dia tangkap, yaitu Rin dan Sarin.

Entah apa pidato yang dikatakan pria 180 cm. Namun setelah pria itu diam dan duduk, para prajurit berbaju biru segera memukuli Naira. Naira ketakutan dan dia langsung bangun.

—----

"Begitulah mimpi yang aku alami", kata Naira.

"Apa mungkin kau adalah reinkarnasi dari seorang prajurit?" tanya Elvano.

"Entahlah. Tapi apa pentingnya masa lalu. Masa lalu biarlah jadi masa lalu. Kita fokus saja dengan apa yang terjadi sekarang", jawab Naira.

"Kamu tidak penasaran dengan masa lalumu?" tanya Devan.

"Jika itu terlalu mengerikan. Melupakannya adalah yang terbaik", jawab Naira.

"Bukankah masa lalu itu dimaafkan, bukan untuk dilupakan. Kan kamu sendiri yang bilang", protes Elvano.

"Benarkah? Aku pernah bilang begitu?" tanya Naira bingung.

Saat sedang berbaring di rumahnya, Naira tiba-tiba teringat kata-kata Elvano tadi. Dia langsung bangun untuk meminum seteguk air botol yang ada di meja sampingnya. Lalu dia mengingat-ingat kembali mimpinya.

"Apa benar aku adalah reinkarnasi dari seorang prajurit?" batin Naira.

Naira kemudian membuka laptopnya dan mencari informasi tentang reinkarnasi. Dia menemukan sebuah kisah tentang Lucas, seorang balita 2 tahun dari Kerajaan Jamujunu.

Ibunya Lucas sering bercerita tentang Ella. Padahal, tidak ada keluarga dan teman yang bernama Ella. Awalnya, ibunya hanya merasa dia berbicara asal-asalan. Anak usia 2 tahun memang sedang giat-giatnya berlatih bicara. Tapi karena penasaran, ibu Lucas iseng tanya pada Lucas, siapa Ella itu? Ternyata jawabannya mengejutkan.

Lucas mengatakan dulunya ia adalah seorang perempuan dari Gaharunu yang bernama Ella. Setelah Ella meninggal dunia, ia menuju ke akhirat dan bertemu Tuhan. Kemudian Tuhan meminta Ella untuk kembali ke bumi. Bangun-bangun tubuhnya berubah menjadi seorang bayi yang dipanggil Lucas.

Ibunya Lucas mengira ini hanya khayalan Lucas belaka, namun Lucas malah menceritakan akhir hidup Ella yang melompat dari bangunan yang terbakar. Lucas bilang bangunan itu ada di desa Aruda. Ibunya makin tak percaya karena dia belum pernah menyebut kata Aruda di depan anaknya.

Ibunya mencari berita di internet. Ternyata, pada 1983 pernah terjadi kebakaran di balai desa Aruda di Jamujunu dan menewaskan 7 orang. Salah satu korbannya adalah Ella yang saat itu berusia 34 tahun.

Ibunya Lucas menyodori beberapa foto pada Lucas dan bertanya, "Mana yang Ella?".

Lalu Lucas menunjuk sebuah foto sambil berkata, "Foto ini diambil sehari setelah ulang tahun anakku yang kelima".

Ibunya kaget karena foto yang ditunjuk Lucas adalah foto Ella yang asli.

Setelah mengetahui kisah Lucas, Naira semakin bertanya-tanya. Naira menarik napas panjang. Suasana mendadak hening. Keheningan ini membuat Naira merinding dan mengangkat kakinya ke atas kursi.

"Apa reinkarnasi benar-benar ada? Jika benar-benar ada, apakah aku juga manusia yang bereinkarnasi?" pikir Naira.