webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
405 Chs

147. Suami Siaga

Tampang Bara memang keren dan tampan paripurna. Apalagi sekarang Bara hanya mengenakan kaus tanpa lengan dan celana pendek. Mata para ciwi-ciwi membelalak saat melihat tonjolan otot di lengan Bara yang tampak songong untuk dipamerkan.

Pradita tersenyum dalam hati, setidaknya ia sudah pernah meremas otot tangan Bara yang fenomenal itu. Para adik kelas tampak seperti yang menunggu Pradita putus dengan Bara. Ia tidak peduli pada mereka. Ia jalani saja hubungannya dengan Bara dengan santai.

"Nanti jam istirahat kita ngobrol lagi di kantin ya, Yank," kata Bara sambil tersenyum manis padanya.

Entah mengapa saat Bara tersenyum seperti itu padanya, hati Pradita langsung dag-dig-dug tak karuan. Ia malu dilihat oleh adik kelas dan teman-teman kelas sebelas. Mereka semua kan punya kuping dan sudah pasti mereka mendengar seperti apa saat Bara memanggil Pradita.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com