Senyum Kenzo yang mengembang sontak surut saat mendengar tawa dari ruang tengah rumahnya. Dia yang baru kembali dari bertugas memelankan langkah seraya menajamkan pendengarannya. Dia tahu itu suara tawa Aiden dan Noe, tapi yang jadi masalah ada suara tawa asing yang juga terdengar. Suara tawa lelaki dewasa. Perasaannya mendadak tidak enak. Mungkinkah....
Kenzo menggeser kakinya ke ruang tengah. Dari ambang pintu penghubung antara ruang utama dan tengah dia bisa melihat anak-anak sedang bercanda dengan Abi Permana. Lelaki yang paling dia larang untuk dekat dengan anak-anak. Tanpa sadar dia mengepalkan tangan melihat pemandangan itu. Rahangnya kontan mengetat. Bagaimana bisa Dea mengizinkan lelaki itu masuk ke rumahnya?
Dengan langkah cepat Kenzo menghampiri mereka. Noe yang pertama kali menyadari kehadiran Papanya itu.
"Papa!" serunya terlihat girang. Aiden dan Abi menoleh mendengar seruan Noe. Detik berikutnya Aiden dan Noe segera beranjak menghambur ke arah Kenzo.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com