Kembali Khanza terjatuh dalam lingkaran yang sama. Bersama pak Gibran menikmati hari libur bersama, dalam desahan dan erangan yang seakan tiada akhirnya. Melepaskan segala kerinduan dan hasrat terpendam yang sudah lama di abaikan.
"Sayang, besok kamu sudah mulai ujian di sekolah. Yang semangat dan raih kesuksesanmu, kau harus tetap lulus dengan predikat terbaik," ucap pak Gibran dengan nafas yang masih tak beraturan.
"Hem, aku mau hadiah. Jika aku berhasil meraih nilai yang tertinggi, aku mau sesuatu."
Pak Gibran tersenyum mendengar Khanza berbicara demikian, seraya mengelus lembut rambut di kepala Khanza. Tapi di dalam hati pak Gibran kembali gunda gulana, karena waktu begitu cepat berjalan. Saat Khanza sudah lulus dari sekolah, pak Gibran akan semakin sulit menemuinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com