webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urbain
Pas assez d’évaluations
1020 Chs

III-38. Kaos Oblong

.

.

"Sudah puas mainnya," sapa perempuan yang sejak awal ternyata sudah duduk mengamati Hendra cukup lama.

"Hee.." lelaki bermata biru hanya mampu tersenyum sambil menggaruk sudut lehernya yang tidak gatal.

Dia berjalan kian cepat hampir terlihat setengah berlari menuju istrinya dan mengiringi langkah dengan memeluk pundak.

"Jangan memelukku.." Kata Aruna menyingkirkan tangan di pundaknya.

"Masih marah??"

"Enggak," dia berhenti berjalan, " lihat," katanya mengamati badan Hendra yang bau matahari, debu dan berkeringat, "cuci kaki dan tangannya dulu,"

"Ah iya," pria ini berlari mencari letak kran air, nyatanya di sudut pelataran rumah belajar ini terdapat kran air yang baru di tinggalkan salah satu anak. Hendra mencuci muka dan kaki tangannya di sana.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com