webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 271-Berdebat

Perdebatan akhirnya terjadi diantara kedua sahabat itu. Ini adalah perdebatan mereka yang pertama. Nazwa yang yakin dengan perubahan Samudra, sementara Sabrina yang yakin kalau Samudra tidak benar-benar berubah. Keduanya bersi kukuh dengan keyakinan masing-masing.

Sabrina tampak memijat pelipisnya yang terasa bingung, sementara Nazwa masih dengan raut wajahnya yang sedu.

Saat ini Nazwa sudah bisa menghentikan air matanya. Namun ia masih terlihat sedu, tatapannya layu tak ada semangat-semangatnya. Ia tampak menahan keningnya dengan jemari. Isi kepalanya terasa berat menahan beban yang tiba-tiba memberatkan kepalanya.

Sesaat kemudian, masuknya Azka dan Bu Yeni ke ruang tamu karena mereka baru saja tiba dari pemakaman.

Azka pun merasa aneh dan terkejut saat melihat Sabrina dan Nazwa termenung sedu.

"Kelian kenapa?" tanya Azka yang baru memasuki ruang tamu.

Sabrina mendongak dengan kedatangan suaminya. "Mas!" balas Sabrina terkejut.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com