"Tidak, ini pasti salah!" sergah Samudra. Ia tidak pernah menyangka kalau Azka yang telah melaporkannya atas tuduhan rencana pembunuhan.
Dari mana bang Azka mengetahui semua itu? Entahlah saat ini Samudra belum bisa berpikir. Ia kembali dalam keadaan emosi yang memuncak manakala mengetahui jika Azka yang telah melaporkannya.
"Mari ikut dengan kami, Pak. Silahkan anda jelaskan di kantor polisi. Bersikaplah tenang agar kami ikut tenang," ucap polisi pada Samudra. Ketiga polisi dengan sigap dan cepat memborgol kedua tangan Samudra yang di silang ke belakang. Samudra berusaha tenang dan bersilap kooperatif.
"Nazwa! Dari mana Azka mengetahui masalahku?" tanya Samudra tiba-tiba mendelik ke arah Nazwa dengan tatapan yang berbeda dari satu jam yang lalu. Tatapannya kembali dan sama seperi saat pertama kali Nazwa bertemu Samudra.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com