Sosok itu ....
Sosok apa itu? Hitam menyerupai manusia ....
Dadaku terasa sesak. Aku sangat terkejut dan panik, rasanya tubuhku mulai banjir keringat dan gemetaran.
Sosok itu perlahan mendekat mendekatiku.
Aku tidak bisa berbicara lagi, rasanya seperti suaraku tiba-tiba menghilang entah ke mana perginya ....
Jantungku berdegup kencang, aku tidak bisa berkata-kata dan hanya sedikit membuka mulut sambil terbelalak tajam.
Sosok itu ....
Sosok astral yang perlahan mendekat!
Apa dia adalah shinigami yang akan mencabut nyawaku?
*Shinigami adalah dewa kematian.
Ataukah dia roh semacam hantu yang berkeliaran di rumah ini?
Aku seketika memejamkan mataku dengan erat karena saking takutnya.
Tiba-tiba ....
Listrik kembali menyala ....
Bayangan hitam yang ada di depanku itu menghilang.
Aku tadinya lupa, aku menyalakan keranku! Padahal sudah tahu mati lampu tapi, masih saja aku mencuci piring, itulah bodohnya aku. Aku hanya membilasnya sekali di wadah yang berisi air dekat wastafel itu ....
Syukurlah aku menyimpan air di sana.
Keranku menyala, aku gunakan untuk mencuci beberapa perabotan rumah lagi yang kotor termasuk panci yang selesai aku gunakan merebus mie instan.
Setelah aku mencuci piring, aku segera mematikan keran itu.
Tapi, baru berjalan beberapa langkah saja menjauhi wastafel ....
DEG!
Keran kembali menyala ...!
Aku segera menutupnya, dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam.
"...."
Aku merasa ada yang aneh di rumah ini.
Aku menuju depan kamar dan melihat jam, padahal masih setengah 11 malam.
Aku segera tidur saja.
Tidak ada yang aku lakukan lagi ....
Besok aku harus kembali masuk ke sekolah.
Tapi, beberapa menit kemudian ... aku mendengar seseorang terkekeh sambil melihat acara televisi.
Kamarku tertutup tapi, suara yang ada di ruang santai alias (tempat duduk tadi dan televisi) itu tidak kerdam dan cukup terdengar olehku.
"...."
Benar, itu adalah suara seseorang! Itu adalah suara seseorang yang sedang menonton televisi di saluran yang sama, channel khusus yang menyediakan acara-acara komedi.
Aku bertanya-tanya, suara pria?
Eh tidak! Suara wanita ...?
Sepertinya, aku mengenal suara ini ....
Aku membuka pintu kamarku pelan-pelan dan menuju ke ruang santai itu, dan aku lihat itu adalah ....
Sosok putih dengan memakai baju tradisional jepang, jelas itu adalah orang! Dia berdandan ala-ala geisha. Aku terkejut, sebenarnya dia itu orang beneran apa bukan?
Aku mendekatinya ....
Tiba-tiba!
Sosok itu menoleh, tanpa muka!
"Eh!?" mukanya hilang!? Kenapa kok malah hitam? Pikirku dan aku merinding ketakutan.
Aku memejamkan mata, dan pikirku ... semoga ini hanya mimpi! Semoga ini hanya mimpi! Dan semoga ini hanya mimpi!
"...."
Sepertinya aku pingsan di sini cukup lama ....
Waktu menunjukkan pukul 26 (alias pukul 2 malam).
Aku benar-benar tidak bisa tidur, "Eh!?"
Kenapa aku di kamar? Jadi, yang tadi itu benar ya, cuma mimpi ....
"Hahaha~" aku tertawa kecil, kemudian membalikkan badanku ke arah kiri, dan ....
Setelah itu!
Aku terkejut makhluk aneh tidak jelas seperti seorang manusia itu, ada di depanku!
Tepat ada di depanku!
Aku terbelalak dan mundur, hingga kepalaku terjedug ke dinding yang menempel pada tempat tidurku. Bagaimana tidak terkejut dan panik kalau tiba-tiba di dalam rumah ada sosok manusia atau sosok gaib yang tiba-tiba menyapaku seperti ini.
Aku memejamkan mata lagi dengan eratnya.
Aku sangat merinding, mukaku begitu pucat dan berkeringat dingin.
Aku tidak ingin membuka mataku, kalau bisa ... aku menjadi buta saja! Menjadi makhluk yang tidak sempurna dan tidak bisa melihat dunia yang indah ini.
Aku membuka sedikit mataku mengintipnya, sosok itu masih ada lagi dan lagi ...!
"Aaaaarggh! Sial! Kenapa dia ada di depanku? Apa dia sengaja menghantuiku?" dalam hatiku bertanya-tanya.
Saat aku perlahan-lahan membuka mataku dengan benar, tiba-tiba ... tangan yang hangat yang terasa seperti milik seorang perempuan, menyentuh wajahku.
"Haruka ...." Dia memanggil namaku dengan lirih.
"Harukaaa ...." Ada sosok hitam yang ada di sana ....
"Haruka ...." Dan ada sosok orang tua dengan baju kimono.
Ternyata!
Mereka semua adalah keluargaku.
Air mataku tiba-tiba keluar dan membasahi pipiku, aku melihat sosok yang sangat cantik dengan rambut berwarna hitam panjang dan bergelombang di depanku ini.
Sosok wanita cantik itu, adalah sosok yang sama dengan yang ada di foto di meja kecil dekat tempat tidurku.
Dia adalah ... "Ibu!" ibuku.
Aku tahu, dia adalah makhluk astral. Tapi, aku bisa melihatnya dengan jelas.
Tangan kirinya dan kedua kakinya tidak ada ...
Tapi, dia benar-benar ibuku!
Walaupun hanya berwujud roh, aku bangga setelah sekian lama tidak bertemu dengannya, dan aku bisa melihatnya begitu jelas!
Aku sangat bersyukur, kukira ada keanehan di dalam rumah ini dan ada keanehan di dalam diriku ini.
Di sebelah sana, roh berwarna hitam dengan sosok menyerupai manusia itu adalah Ayahku.
Dalam kecelakaan beberapa tahun silam, ibuku bilang ... kalau ayah terbakar di dalam mobil hingga hangus dan menjadi abu. Sementara ibu sendiri, dia meninggal akibat kehilangan darah.
Seorang wanita seperti geisha yang mengenakan baju kimono, tanpa ada mukanya itu adalah nenekku, yang meninggal beberapa hari yang lalu. Setelah dikremasi, nenek bilang ... mukanya sempat menghilang karena penyakit aneh.
Nenek sudah memiliki penyakit aneh sejak dulu ....
Entah itu karena kekuatan spiritual atau karena energi lain, dia tidak mengetahuinya.
Tapi, pertemuan dengan Ayah, ibu, dan nenek, hanya sebentar saja. Meskipun begitu, aku merasa senang hingga tertidur pulas.
....
Keesokan harinya ....
Mereka menghilang keesokan harinya saat aku bangun tidur.
Waktu menunjukkan pukul 7 pagi.
Aku harus berangkat ke sekolah.
Sejak saat itu ....
Aku memiliki kemampuan untuk melihat roh.
....
Sekarang sudah memasuki bulan Mei ... sakura di depan sekolah masih bermekaran dan aku suka memandanginya.
Sore itu, tak kusangka, ada roh anak-anak yang mendiami pohon sakura itu.
Dia bercerita padaku di sore hari di sekolah, di bangku taman ... kalau dia dulunya punya kekasih di sekolah ini, dan kekasihnya meninggal di bulan April.
Dia begitu kecewa telah mencintainya ....
Dia sangat sedih karena ditinggalkannya.
Tapi, beberapa bulan kemudian, di saat bulan Juni ... dia memutuskan untuk bunuh diri menyusul kekasihnya.
Dia sangat kesepian di sekolah, dia tampak murung dan jadi sasaran pembulian sejak kekasihnya meninggal.
Dia ingin, gadis SMA yang malang sepertiku ini tidak berakhir dengan kehidupan yang diliputi kesepian dan kesendirian yang sama dengannya.
Aku juga menceritakan beberapa kisahku pada roh itu, memang sih aku dianggap aneh layaknya seperti orang yang bicara sendiri karena normalnya orang di sekitar sini tidak bisa melihat roh.
Roh yang telah menyampaikan perasaannya itu pergi dan menghilang entah ke mana, aku mendoakannya semoga roh itu sampai ke surga.
Tiba-tiba, langkah kaki seseorang mendekatiku, kemudian dia berdiri di depanku dan mengulurkan tangan di depanku dan ingin aku menjabatnya.
"Siapa?"