"Lo kayaknya bahagia banget, Ren. Habis ngapain aja sama Kirana?" tanya Arya.
"Seperti yang lo bayangkan, kok. Jelas lebih dari yang barusan lo liat," jawab Rendra santai.
Jawaban Rendra membuat Kirana panik. Bagaimana bisa Rendra sesantai itu setelah kepergok berciuman mesra oleh kakak kandung tunangannya? Apa Rendra tidak punya malu?
Kirana langsung menatap kakaknya sambil menggelengkan kepala berkali-kali. Dia harus menjelaskan bahwa itu tidak seperti yang Arya bayangkan.
"Nggak, Mas. Tadi itu cuma…."
"Cuma? Apa maksudnya cuma?"
Nyali Kirana langsung menciut begitu Arya memotong kalimatnya. Arya tersenyum menyeringai dan itu terlihat menakutkan.
"Bajumu kenapa berantakan? Benerin dulu itu kancingnya, Dek. Nggak malu?"
Komentar Arya membuat Kirana syok. Dia segera memerika kondisi pakaiannya sendiri dan baru sadar kalau sudah ada beberapa kancing yang terlepas. Bra hitamnya bahkan sampai terlihat sebagian.
'Sial! Rendra sialan!'
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com