webnovel

Imut

Untuk pastiin dugaan, Jayat ingin menyelidiki lebih jauh sebetulnya. Cuma sayang, tugas dari Ucok yang meminta dirinya untuk pergi ke daerah berhari-hari ngebuat dirinya gak bisa ngelakuin itu secepat yang ia mau.

Sampai kemudian dia pulang pas itu adalah waktunya hari pernikahan. Dan sepertinya gak ada juga yang perlu banyak dibahas. Yang jelas perkawinan Ucok dengan Rianti berjalan mewah. Keluarganya Rianti ternyata ada dan mereka datang sehingga ini mematahkan dugaan tertentu, dan memperjelas statusnya. Yang datang malah orangtuanya sendiri, Papa dengan Mamanya. Mereka bikin resepsi di sebuah balai yang biasa dipake untuk pernikahan. Tapi itu jelas hanya untuk kolega-kolega bisnis Ucok dan teman-teman kantornya. Untuk mereka yang tetanggaan, dia bikin resepsi sendiri. Di situ acaranya lebih meriah karena ngundang pemusik dan penyanyi dangdut pantura.

Tiga sekawan, Jayat – Yahya – Yayad, tahu dan liat sewaktu pasangan pengantin masuk kamar. Mereka hanya bisa menduga-duga apa yang terjadi di dalam kamar. Yang jelas, mereka tahu kalo boss mereka lagi sibuk belah duren.

Mereka bertiga bergadang di sana sampe pagi. Begitu udah terang jadi keliatan kalo di tempat itu banyak sampah di sana-sini. Paling banyak di antaranya itu sampah balon. Ada yang udah pecah, tapi paling banyak adalah yang udah kempes dan bentuknya kembali ke asal. Balon-balon bekas ini banyak dicari anak-anak yang ambil buat mainan. Adiknya Yahya Yayad, namanya Bebot dan Kunto, ikutan nyari.

Dasar kepo plus kurang asem alias usil, begitu kamar dalam keadaan kosong, Jayat, Yahya dan Yayad sampe ngaduk-aduk ember keranjang sampah untuk nyari tahu kira-kira semalam boss mereka bikin apa sih. Di situ mereka nemuin bukti seru. Mereka nemuin bukti kondom bekas pakai di sana. Ada tiga yang bikin mereka cekikikan. Pertama, soal kondom tadi yang berarti bisa jadi Rianti masih tetap perawan. Kedua, kondomnya ternyata ada tiga yang artinya malam pertama diisi dengan 3 kali percintaan ML. Ketiga, nah ini yang bikin cekikikan mereka nambah, semua kondom itu ukurannya S.

Ternyata oh ternyata. Di balik postur Togap yang tinggi gede, ternyata kejantanannya berukuran imut alias nongol seadanya.

Mereka ngebawa ember keranjang sampah ke depan rumah untuk tujuan dikumpulin sama yang lain sebelum dibuang. Tapi nggak lama, kedengeran Bebot dengan Kunto nangis.

Waktu dideketin ternyata mereka nangis gara-gara rebutan balon. Saat ditanya balonnya mana, mereka nunjukin kondom yang semalam dipake Ucok. Halah!!

*

Astuti udah ngambil keputusan mantap. Sisa uang yang ada akan dipakai untuk usaha. Setelah mikir kesana-kemari, ninjau sana-sini, dengar ini itu, dalam otaknya dia berencana buka usaha jualan nasi uduk. Potensi di daerah yang rame begini pasti bagus. Itu pikirnya. Tapi belakangan Astuti mikir lagi. Lah, jualan nasi uduk kan hanya pagi doang. Terus untuk siang sampe malamnya dia ngapain aja? Di situlah kepikiran untuk buka satu jenis usaha lagi yaitu dengan buka konter pulsa. Sekarang ini lagi umum paket unlimited, tak terbatas.

“Mama siap jualan unlimited,” katanya tempo hari di depan Polan.

Omongan Astuti yang emang IQnya kurang cerdas itu bikin remaja 15 tahun itu bingung karena gak jelas apa maksudnya.

“Jualan unlimited itu apa, Ma?”

“Aduhhh kamu itu. Ini nih akibat kebanyakan nge-gym.”

“Nge-game.”

“Ah, sok tau kamu! Masa gitu aja gak ngerti?”

“Emang artinya apa”

“Denger ya, Mama mau nawarin paket unlimited. Siapa aja boleh dateng, boleh beli, boleh apa aja dan Astuti akan kasih layanan unlimited yang memuaskan.”

Begitu jawaban Astuti. Dan itu pula yang diomongin kemana-mana sebagai promosinya waktu itu ke beberapa orang.

Mereka yang punya pikiran nyeleneh jadi gimana gitu. Tapi emang menarik juga sih kalo janda sebahenol Astuti nawarin layanan unlimited. Nggak bakal ada cowok yang nolak pastinya.

Pikir Astuti, dua jenis usaha itu nggak butuh modal banyak. Rumah juga nggak perlu banyak direnov karena bisa memanfaatkan ruang yang ada. Astuti merasa mengambil keputusan yang tepat dengan beli rumah di dekat persimpangan jalan yang rame. Dari situ dia berharap ada keuntungan yang bisa didapat demi kelangsungan hidup.

Cuma ada satu yang Astuti nggak duga.

Pada waktu Astuti pindah ke rumah barunya, saat itu menjelang musim mudik. Perumahan banyak kosong karena banyak orang pulang kampung. Dan begitu dirinya udah resmi bermukim di sana dan menyiapkan diri dengan usaha konter pulsa dan jualan nasi uduk, orang-orang yang mudik pada balik lagi.

Begitu orang-orang pada balik mudik itulah baru Astuti sadar kalo rumah di sebelahnya ternyata rumah yang disulap oleh sebuah perusahaan konveksi jadi mess pria. Rumah itu direnov jadi dua tingkat dan dengan 6 kamar yang ada menampung 10 – 12 orang di dalamnya. Yang lebih heboh, Astuti juga baru ngeh kalo mereka semua pada jomblo semua!

*

Sehari kemudian, Ucok ngebawa bininya buat liburan honeymoon yaitu dengan pergi ke Seoul, Korea Selatan. Nggak tanggung-tanggung, mereka rencana honeymoon sepuluh hari di sana. Lokasi-lokasi seperti Gyeongbokgung sebagai peninggalan sejarah, Bukchon Hanok Village sebagai kampung yang berumur 600 tahun lebih, lokasi syuting drakor Nami Island, Lotte World, Uleung Islad Seaside Road, udah ada dalam daftar kunjungan.

Di salah satu unit apartemen Summerstone Tower 2, yang dilengkapi minibar dengan aneka minuman keras dan jacuzi, mereka menikmati keberadaan sebagai suami-isteri. Dalam perjalanan liburan ini Ucok udah ngatur bahwa di tiga hari pertama mereka akan banyak sama-sama di kamar. Yah, sudah jelas tujuannya untuk yang ‘satu’ itu. Tentunya itu hal wajar karena mereka masih pengantin baru. Nanti di hari-hari berikutnya barulah mereka banyak jalan-jalan. Rianti jelas nggak keberatan dan ingin jadi isteri yang baik dan setia dengan membahagiakan suaminya.

Jadi begitulah yang terjadi. Di dua hari pertama mereka nggak banyak keluar kamar untuk menikmati yang itu lagi, itu lagi. Pagi, siang, sore, malam, tiap kali ada kesempatan mereka langsung bercinta. Ya, bercinta. Karena itulah salah satu tujuan utama mereka honeymoon. Dan karena banyaknya bercinta itulah muka mereka berdua sampe pucat karena benar-benar menguras energi. Kalau pun mereka keluar kamar paling hanya untuk tujuan beli sesuatu di minimarket di lobby apartemen.

Bagi Ucok, dia sadar betul kejantanannya imut. Dia udah coba segala macam obat tapi sekali imut tetap imut. Tapi dia menghibur diri karena yang penting si imut mampu memberikan kebahagiaan pada isteri, itu adalah segala-galanya dan dia bisa melaksanakan tugas dengan baik. Dan demi semakin membahagiakan isterinya dia nyari ide nyeleneh. Sebuah ide yang belakangan akan dia sesalin seumur hidupnya.

Hari kedua di Korea.

Memanfaatkan minimarket yang ada, Ucok mampir ke lobby dan iseng-iseng beli ramuan herbal lokal yang fungsinya sebagai obat kuat. Sebetulnya mereka udah bawa obat kuat sendiri. Tapi pikir Ucok, dengan didukung dengan obat kuat tambahan, Ucok berharap jadi lebih perkasa. Begitu dicoba hasilnya emang cespleng dan ini benar-benar bikin Rianti berbahagia. Keduanya merasa tampil sebagai suami-isteri yang utuh. Honeymoon di Seol benar-benar istimewa. Yah, senggaknya sampai di hari itu.

Entah karena terlalu banyak diforsir atau obat yang dibeli terlalu keras, di akhir hari Ucok mengeluh badannya jadi lemas. Ucok yakin itu bukan karena salah makan. Ini bikin Rianti agak sedih karena besok seharusnya mereka udah mulai kelayapan ngunjungin lokasi-lokasi wisata. Tapi dengan kondisi Ucok seperti itu yah mau apa lagi.