" ada apa ini dek? kenapa ada maya dirumah kita malam-malam begini?" tanya mas Abrar tampak bingung dengan situasi dimalam ini.
Ya, setelah aku berjalan menelusuri kota menjernihkan pikiran yang ada serta menguatkan batin yang tersisa. Aku berpikir, akan lebih baik bagiku untuk meminta pertanggungjawaban mas Abrar terhadap maya saat ini dibanding aku harus menuntut hakku dan anakku terlebih dahulu. Mungkin kelapangan dadaku terlalu luas dalam hidup ini, aku hanya berharap suatu saat nanti kebaikankulah yang membantuku menuju jannah-Nya.
Dengan mata yang berkaca-kaca, aku berusaha untuk setegar mungkin dan bersikap arif.
" mas, Maya hamil." singkatku.
" apa? terus hubungannya sama mas apa dek?" tanya mas Abrar masih dengan raut yang bingung.
" mas lupa dengan apa yang telah mas lakukan padanya?" balasku berbalik bertanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com