webnovel

Berteman dengan Luka

Author: Hellohyp_24
Urban
Ongoing · 33.5K Views
  • 67 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Apalah dayaku bila dunia yang luas ini hanya sebagai tempatku singgah bukan menetap. Jika selalu luka yang ditorehkan untuk apa aku dilahirkan? semua orang mengenalku dengan panggilan Ulan. Aku adalah perempuan yang tumbuh dan besar bersama orangtua angkatku. Nasibku memang tidaklah seberuntung perempuan-perempuan baik diluar sana. Orangtua yang mencampakkanku dan teman-teman sekolah yang setiap waktu merisakku. Aku, Si Rembulan yang selalu memiliki harapan bahwa hari esok akan lebih baik dibanding sebelumnya. Dunia dan semesta, aku hanya ingin keberadaaanku diakui oleh semua tanpa harus ditindas dan dicampakkan. Pernah terbesit dalam pikiranku, bila mengakhiri akan lebih baik dibanding harus bertahan dalam sebuah duka yang berkepanjangan. Aku, si Rembulan yang harus berteman bersama luka....

Chapter 1Prolog

" ihh dekil! dasar anak pemungut sampah ! " ejek Kayla.

Rembulan hanya terpaku mendengar sebuah kalimat yang menyayat hatinya. Ia tidak menyangka sebelumnya bahwa dari hari ke hari Kayla beserta teman-temannya tiada henti untuk mengusik dirinya. Lapangan upacara yang luas dengan terik matahari yang panas menambah rasa kesakitan yang dialami Rembulan, seperti tidak puas dengan sekedar cercaan Kayla meminta dua orang rekannya memegang kedua pergelangan tangan Rembulan.

" apa-apaan ini kay, ! " Gertak Rembulan

" loe diam bangsat! " hardik Kayla sambil menunjukkan jarinya dengan tatapan bencinya.

" lepaskan gue kay, gue salah apa sama loe ? " lirih Rembulan.

" salah loe banyak ulan! termasuk gue enggak mau lihat muka loe disekolah ini! " Bentak Kayla.

Tampak Rembulan telah pasrah oleh bentakan Kayla, sebuah isyarat dari Kayla kepada kedua temannya untuk melepaskan pegangan tersebut. Setelah menerima isyarat dari Kayla, kedua tangan Rembulan dilepas namun tidak seperti perkiraan dari Kayla, Rembulan berusaha untuk kabur dari Kayla dan teman-temannya. Akan tetapi, usaha Rembulan sia-sia dengan sigapnya Kayla menarik kerudung panjang milik Rembulan. Alhasil, kerudung yang dipakai Rembulan tampak robek akibat tarikan kasar Kayla. Saat ini Rembulan benar-benar sendiri. Lapangan Upacara yang letaknya dibelakang sekolah dan selalu sepi ketika siang hari menjadi kesempatan bagi Kayla dan rekannya dalam mengusik Rembulan.

" Re, siram aja sekarang re biar semakin keren parodi siang hari ini " sindir Kayla meminta Rere menyiram sebuah air kopi yang bercampur telur busuk ke kepala Rembulan. Kerudung putih bersih itu kini menjadi hitam pekat dan berbau. Rembulan tidak melawan hanya bisa menerima. Mencoba bersabar dalam batas emosinya.

Gelak tawa mereka berempat menjadi saksi betapa kejamnya perlakuan mereka kepada Rembulan. Kemudian, melangkah pergi meninggalkan Rembulan yang masih tertunduk lesu. Gadis itu sudah tidak memiliki nyali lagi dalam melewati setiap persimpangan kelas. Kali ini ia tidak memiliki siapapun untuk sekedar mengadu, mereka yang melihatnya hanya menatapnya dengan tatapan jijik dan benci. Iba? untuk apa? mereka juga senang melihat Rembulan seperti ini. Ia berjalan menuju kelasnya, berharap hanya teman- temannya yang ada namun tidak ia sangka Ibu Santi selaku wali kelas dan guru yang mengajari mata pelajaran ekonomi sudah ada didalam kelas.

Ibu Santi meminta Rembulan untuk mendekatinya, dengan kacamatanya yang besar ia menatap Rembulan sambil menggeleng pelan karena heran.

" jadi ini kerjaanmu selama terlambat masuk tadi? " tanya bu Santi.

" maaf bu, ulan tadi gak sengaja kesiram air kopi salah satu teman dikantin " lirihnya dengan alasan yang dusta.

" enggak ada itu bu, palingan tadi cowoknya yang kampungan itu datang kesekolah ngerayain ulangtahunnya. Maklum bu, orang miskin memang tidak memiliki etika " sindir salah satu teman sekelas Rembulan.

" benar bu, ulan itu kegatelan banget anaknya " tambah siswi yang lain.

Rembulan menatap lekat mata ibu Sinta, berharap ibu Sinta akan membelanya dan melindunginya. Namun dugaannya salah, ibu Sinta menatap ia dengan tatapan sinis sama halnya dengan siswa yang lain.

" ibu tidak menyangka lan, gadis sepolos kamu ternyata didalamnya tidak sepolos itu. harusnya kamu bersyukur bisa bersekolah elit disini bukan banyak tingkah seperti ini. Apa kamu mau beasiswa tidak mampumu itu kami cabut ? " Ancam bu Sinta.

Rembulan menekuk lututnya, dan bersimpuh perlahan. Harga dirinya sudah tidak ada lagi berguna disekolah ini. Rembulan dengan tatapan sendu menatap memohon kepada ibu Sinta sembari berkata, " Ibu kumohon, berikan aku kesempatan untuk memperbaikinya. Rembulan minta maaf bu "

" sekarang kau pulanglah! poin kelakuanmu saya kurangi 4 poin." titah bu Santi kepada Rembulan.

Ia pun kembali berdiri tegap, lalu melangkahkan kakinya ke luar kelas. Teman-temannya hanya bersorak sorai melihat kepergian gadis malang itu. Rembulan terus melangkah mungkin lebih baik ia tidak memilih sekolah disini dari dulu. Sesalnya, kenapa ia harus memaksakan kehendaknya ketika itu? kini apalah daya jika yang ia alami hanyalah cacian serta makian oleh guru maupun teman-temannya. Tidak bisakah Rembulan bahagia walau hanya sebentar saja?.

Tinggal disebuah pondok kecil yang langitnya beratapan anyaman daun kelapa, beralaskan lantai yang masih tanah dan dikelilingi oleh dinding dari triplek yang tampak telah usang. Tetangga sekitar tampak menjauhi keluarga Rembulan. Memang hanya pondok kecil itu yang menyudut disana selebihnya bangunan bertembok dan batubata. Rembulan tetaplah Rembulan, pulangnya dia bukan sebagai tempat untuk bersedih kembali. Dengan pakaian seragam yang kotor dan lusuh ia memberanikan dirinya melewati tetangga yang mulai sedikit ingin tahu ada apa gerangan, Rembulan yang ceria meski mereka sering hina kini tampak kusut dan tersulut emosi. Mereka pun enggan untuk menyapa ataupun bertanya.

" ibu.... bapak " lirih Rembulan dihalaman pondoknya.

Tampak ibunya yang berpakaian daster panjang dengan jilbab hitam nan dalam. Sontak ibu Marni tak kuasaa menahan air matanya melihat putri pertamanya pulang dengan seragam lusuh seperti ini. Sebuah tanda tanya besar mencuat dari dalam pikirannya, apakah anaknya baik-baik saja bersekolah disana? Ibu Marni memeluk Rembulan ketika melihat kedua bola mata indah gadis itu memerah seakan menahan rasa sakit yang tidak mampu ia bendung lagi.

" ibu, apa salah Ulan? kenapa harus Ulan yang diganggu setiap waktu. Ulan capek bu," lirihnya lagi.

" nak, kamu tidak salah apa-apa.. mungkin mereka hanya iri sama kamu." balas Ibu Marni berusaha menenangkan.

" iri bagaimana bu? kenapa mereka harus iri denganku yang tidak punya apa-apa ." jawab Ulan.

Ibu Marni mengelus punggungnya pelan, Rembulan masih terisak dalm tangisnya. Sudah semestinya lukanya tidak harus dipendam seperti ini. " mereka iri karena kamu memiliki orangtua yang sangat menyayangimu nak ," ucap ibu dengan lembut.

Rembulan menaikkan alisnya sembari bertanya, " maksud ibu? "

Ibu Marni membalas dengan senyum kecil, putrinya ini terlalu polos dalam hal pergaulan.

" gini nak, mereka iri karena kamu sering bawa bekal, pergi dan pulang diantar sama bapak sedangkan mereka bekal aja enggak pernah bawa karena orangtuanya sibuk dan begitu juga urusan antar jemput mereka mengandalkan sopir mereka." tutur ibu Marni dengan jelas.

Tatapan sendu Ulan perlahan memudar, senyum manisnya mulai ia nampakkan. Ibu Marni mengajaknya duduk agar emosinya stabil kembali. Rembulan memang tidak pernah cerita kesehariannya disekolah, namun bu Marni selalu mengetahui tentang apa yang dihadapi anaknya detik ini. Rembulan seringkali berdusta kepadq ibu dan bapaknya tentang sekolah dan lingkungan sekolahnya. Ia selalu bercerita memiliki banyak teman disana. Guru-gurunya yang selalu mengajarinya dengan sabar dan baik ternyata itu semua kamuflase anaknya semata. Dari dulu Rembulan memang bukanlah anak yang suka menyusahkan kedua orangtuanya. Segala masalah yang ia hadapi selalu ia simpan rapat-rapat.

" bu, kalau Ulan berhenti sekolah gimana ?" tanya Ulan tampak ragu.

" gila kau yaa! kemarin kau yang ingin sekolah sekarang kau ingin berhenti! " Hardik Pak Tarto.

" bapak ? ulan enggak bermaksud mengecewakan bapak dan ibu tapi.... "

PLAK!!

satu tamparan mengenai tulang pipi Rembulan. Kulit sawo matang itu menjadi merah dengan bekas tamparan. Rembulan tetap tegar saat itu karena ini bukan kali pertamanya Bapak menamparnya. Dulu sewaktu ia bersikeras ingin masuk di salah satu sekolah paling bergengsi didaerah tempat tinggalnya dimana terdapat anak-anak dari kalangan atas, ia juga kena tamparan karena terlalu keras kepala.

" bapak ! kenapa tega menampar anak sendiri. seharusnya bapak bertanya dia ada masalah apa dan kenapa. Ibu kecewa denganmu pak " Ucap ibu dengan sendu.

" Saya lebih kecewa dengan anak pungut ini ! tidak sepantasnya kita mengambilnya dulu ditong sampah ! " Cerca Bapak.

Jleb!....

You May Also Like

Setelah Perceraian, Mantan Miliarder Menemukan Aku Hamil

Leonica bertanya dengan tatapan tajam kepada suaminya yang menjijikkan dan selingkuhannya, 'Gabriel Bryce, bagaimana bisa kau begitu tidak tahu malu?' Ini adalah rumah yang dihadiahkan oleh nenekku, namun kau berani membawa wanita lain ke sini? Bukankah kau takut kalau nenek akan kecewa dengan perbuatanmu...?' Kata-katanya terhenti ketika Gabriel yang marah mengayunkan tangannya ke udara, menampar pipi kirinya dengan penuh kekuatan. Leonica memegang pipi yang berdenyut, matanya lebar dan berlinang air mata saat dia menatap suaminya yang menatapnya dengan pandangan garang. 'Berani sekali kau menyebut nenekku. Kau tidak berhak untuk itu!' dia meludah, mengambil langkah maju dan menusukkan jarinya yang sakit ke pundaknya, membuatnya mundur beberapa langkah. 'Ingat ini baik-baik, Leonica Romero, kalau bukan karena keinginan nenekku yang telah tiada, aku lebih memilih mati daripada berhubungan dengan seseorang sepertimu.' *~*~* *~*~* Leonica Romero selalu menyimpan perasaan pada Gabriel Bryce, CEO of Bryce Empire dan tiran bisnis Norwegia. Beruntung, atas permintaan nenek Gabriel yang sakit, keluarga yang merupakan teman lama, Leonica mendapat kesempatan untuk menikahi orang yang dicintainya. Merasa senang, dia meninggalkan posisi dan pekerjaan impiannya di rumah tangga Romero dan menjadi istri rumah tangga yang sederhana untuk Gabriel. Namun, tiga tahun kemudian, pada hari pemakaman nenek Gabriel, Leonica terkejut saat dia menuntut perceraian, karena mantan kekasihnya Angelina Fernandez tiba-tiba kembali, menyatakan cinta abadinya kepadanya. Namun itu bukan satu-satunya kejutan yang diterima Leonica hari itu. Beberapa jam setelah Gabriel menyatakan keinginan untuk bercerai, Leonica terbangun di rumah sakit dengan berita mengejutkan. Dia hamil dua bulan. Dan Gabriel sama sekali tidak tahu tentang hal itu!

Khira · Urban
Not enough ratings
227 Chs

Reinkarnasi Agen Khusus: Dewi Yang Maha Kuasa dari Transmigrasi Cepat

Dia adalah Aktris Terbaik yang baru dinobatkan di Lingkaran Hiburan sekaligus putri kedua yang lama hilang dari Keluarga Ye di Kota Kekaisaran, sebuah fakta yang diketahui semua orang. Putri tertua dari Keluarga Ye adalah Ketua Grup Fenghai; putra ketiga dari Keluarga Ye, seorang figur penting di Kota Kekaisaran; tetapi putri kedua yang ditemukan hanyalah sekadar hiasan dalam Lingkaran Hiburan. Ayahnya tidak mencintainya, ibunya tidak menghargainya. Namun, tidak ada yang tahu, di balik kedok seorang hiasan, dia adalah seorang Agen yang luar biasa yang menjadi masalah bagi kekuatan internasional! Tak terduga, dia membuat kesalahan, tertipu, dan secara tidak sengaja mengikat dirinya dengan sistem untuk menyelesaikan tugas dan menyerap energi. Sejak itu, dia mendominasi di semua alam semesta paralel, menulis ulang kehidupan tragis orang lain. Di mana pun dia berada, dia berkembang dengan mudah. Yang tidak dia duga, bagaimanapun, adalah bertemu dengan seorang figur penting dari kekuatan misterius… Ketika dia akhirnya memulihkan kekuatannya untuk kembali ke bentuk puncaknya, dia bisa melepaskan identitasnya sebagai putri kedua Keluarga Ye; dia bisa menolak warisan keluarganya. Namun, jika dia tidak memberikan perhitungan yang baik kepada mereka yang berkomplot melawannya, bagaimana dia akan memberi keadilan pada gelar Agen Utama yang dengan susah payah dia dapatkan? Saat identitasnya sepenuhnya terungkap, saat itulah dia akan bersinar! *** Satu seorang pemuda misterius yang luar biasa, yang lainnya adalah Agen Utama yang terkenal di dunia, inilah pertarungan antara dua tokoh yang tangguh. *** Judul alternatif dari novel ini termasuk "Pahlawan Wanita Sungguh Menakjubkan" dan "Pahlawan Sungguh Tampan". —【Menyegarkan】【Transmigrasi Cepat】【1v1】

Road of Flowers · Urban
Not enough ratings
574 Chs

Serangan Balasan Ibu Tiri: Membesarkan Anak di Era yang Telah Berlalu

[Isteri Lembut VS Pria Tangguh, Memanjakan Istri + Kedua Berbudi + Kehidupan Sehari-hari Mengasuh Anak] Pembawa acara livestream makanan Shen Mingzhu tertransmigrasi menjadi ibu tiri jahat dari novel masa lampau, menjadi tokoh yang kontras dengan Shen Baolan dari desa tersebut. Shen Baolan baik dan berbudi, memperlakukan anak tirinya seperti anak kandungnya sendiri, sementara tokoh asli itu kejam dan bengis, selalu memukuli atau memarahi anak tirinya. Shen Baolan menikmati masa tuanya yang indah berkat anak tirinya yang menjanjikan, sementara tokoh aslinya terbakar hidup-hidup oleh anak tirinya yang terpilu dan jahat. Untuk mengubah hasil tragis tersebut, Shen Mingzhu menggulung lengan bajunya, siap untuk mengurutkan semuanya dengan benar. —— Shen Baolan memiliki mimpi. Pria yang akan dia nikahi akan meninggal setengah tahun kemudian, meninggalkannya menjadi janda tanpa apa-apa, terikat untuk menjalani hidup penuh kesengsaraan. Sementara itu, Shen Mingzhu, karena menikah dengan pria yang tepat, menjadi wanita kaya yang diidamkan. Keduanya dari desa yang sama, keduanya menjadi ibu tiri bagi seseorang, mengapa Shen Mingzhu harus hidup lebih baik darinya? Dia akan menikah dengan pria yang Shen Mingzhu nikahi, dan menjalani kehidupan baik Shen Mingzhu! —— Lima tahun berlalu. Shen Mingzhu telah menjadi mahasiswa, suami Shen Mingzhu tidak meninggal tapi malah menjadi bos besar, dan anak tirinya Shen Mingzhu menjadi anak ajaib. Shen Baolan, yang mendambakan kesuksesan suaminya, masih menunggu dengan pahit hari di mana suaminya akan meningkat menjadi hebat.

Seven Queens · Urban
Not enough ratings
565 Chs

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Urban
4.6
540 Chs
Table of Contents
Volume 1 :BDL

SUPPORT