Apalah dayaku bila dunia yang luas ini hanya sebagai tempatku singgah bukan menetap. Jika selalu luka yang ditorehkan untuk apa aku dilahirkan? semua orang mengenalku dengan panggilan Ulan. Aku adalah perempuan yang tumbuh dan besar bersama orangtua angkatku. Nasibku memang tidaklah seberuntung perempuan-perempuan baik diluar sana. Orangtua yang mencampakkanku dan teman-teman sekolah yang setiap waktu merisakku. Aku, Si Rembulan yang selalu memiliki harapan bahwa hari esok akan lebih baik dibanding sebelumnya. Dunia dan semesta, aku hanya ingin keberadaaanku diakui oleh semua tanpa harus ditindas dan dicampakkan. Pernah terbesit dalam pikiranku, bila mengakhiri akan lebih baik dibanding harus bertahan dalam sebuah duka yang berkepanjangan. Aku, si Rembulan yang harus berteman bersama luka....