Dom mengembuskan napasnya perlahan. Ia mengangguk dan tersenyum. Setelahnya, ia naik ke atas ranjang dan merebahkan diri di samping Avery. Avery yang menyambut kehadiran Dom segera beringsut dan masuk ke dalam pelukan dada bidang hangatnya.
Avery memejamkan kedua matanya dan mengembuskan napasnya sejenak untuk menghirup aroma Dom. Ia merasa nyaman hanya dengan berdekatan dan bernapas di samping pria itu.
Untuk beberapa saat, Avery hanya menikmati pelukan Dom dan tak mengatakan apapun. Dom sendiri tak mengatakan sepatah kata pun dan membiarkan Avery terlarut dalam pikirannya.
"Ternyata aku suka memelukmu," gumam Avery. Ia kembali mengembuskan napasnya dan mempererat pelukannya.
"Aku juga, Sayang," balas Dom sambil menyibak rambut Avery dan mencium puncak kepalanya.
"Dom," panggil Avery kemudian.
"Ya?" jawab Dom.
"Apa yang sebelumnya terjadi sebelum aku kehilangan ingatanku?" tanya Avery tiba-tiba.