webnovel

Terus Meminta Maaf

Evans membawa mamanya ke sebuah kafe untuk bicara empat mata, mereka perlu membicarakan hal ini. Karena Evans pun sudah amat sangat penasaran apa alasan sesungguhnya yang mamanya sembunyikan.

Sudah lima belas menit mereka habiskan hanya untuk saling bungkam, seperti tak ada niatan untuk bicara padahal mereka ke sana untuk membicarakan hal yang serius.

Evans menghela napasnya panjang dan itu sukses memecah keheningan di antara dia dan Mery, Mery menatap Evans tanpa gentar. Tak ada raut takut di manik wanita paruh baya itu, seakan Mery tak sedang menyembunyikan apa pun.

Gelagatnya tak menunjukkan seseorang yang baru saja tertangkap basah melakukan sesuatu yang salah, Mery begitu tenang. Sampai-sampai Evans bingung harus mengatakan apa pada mamanya itu.

"Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Mery pada akhirnya, tanda tanya besar itu tampak sangat jelas di manik Evans.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com