"Aku malu." Anna menunduk. Dia tidak nyaman dengan banyak lemak yang tercetak di tubunya.
"Sudah ada hasil masih malu?" Sebastian mengelus perut besar yang menggemaskan.
"Memangnya tidak boleh?" Tanya Anna, dia mengelus surai coklat suaminya. Jika ada yang melihat pria ini bisa manja mungkin mereka akan pingsan.
"Tidak," jawab Sebastian sambil menciumi perutnya.
"Hem, jadi suami tidak boleh egois." Terangnya.
"Jadi istri juga begitu." Sebastian terus saja menggoda istrinya. Sama seperti Brayn, Anna tidak pernah menang dari seorang Sebastian.
"Rambutmu sudah panjang, besok rapikan." Anna menyisiri rambut Sebastian dengan jarinya.
"Aku potong rambut tunggu mereka lahir." Anna tersenyum.
"Bilang saja ingin gondrong."
"Tidak, hanya ingin menunggu mereka baru di rapikan. Menyambut tiga bayi lucu dengan rambut baru."
"Kamu akan menjadi papa tertampan di dunia."
"Dan kamu akan menjadi mama tercantik di dunia." Keduanya tertawa renyah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com