"Anda sangat cantik, Nona Amira. Sungguh, kecantikan ini Anda ini sangat sempurna." Ucap sang perias bernama Cleta.
Amira tersenyum. "Jangan berlebihan. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT." Singkat, padat, jelas, itulah kalimat yang meluncur dari bibir ranum.
"Sungguh Anda ini seorang Istri idaman. Cantik, lembut, keibuan, dan taat beragama. Tuan Louis, sangat beruntung mendapatkan Anda."
Bukan Tuan Louis tapi saya. Saya lah yang merasa sangat beruntung telah dikirimkan jodoh seperti, Louis. Lelaki hebat dengan cintanya yang sangat luar biasa. Batin Amira sembari mengulum senyum bahagia.
Berbicara tentang Louis telah membuat Amira tak sabar untuk segera dipertemukan dengan lelaki yang sebentar lagi akan menyandang status sebagai suaminya tersebut. Sebelah tangannya terulur menyentuh dadanya sendiri dengan kedua mata memejam. Jujur, detak jantung Amira tak bisa tertepis. Semakin dia berusaha, detak jantungnya semakin memompa 1.000 kali lebih cepat dari biasanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com