webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
439 Chs

Poppy Pakar Perasaan

Setelah dokter itu menurunkan senternya, Emma mengerutkan dahi karena merasa silau seraya menggeleng, "Semuanya baik-baik saja. Aku tidak merasakan apa-apa."

"Tidak semua penyakit akan memberikan rasa sakit di awal gejalanya." Sahut Calvin. Ia sungguh tidak bisa menahan mulutnya sendiri karena merasa sangat khawatir. Pasalnya, Emma pernah mengatakan kepada Calvin bahwa dahulu ibunya meninggal akibat penyakit kanker. Hal itu membuat Calvin berpikir bahwa mungkin saja Emma mewarisi penyakit itu. Karena yang pria itu tau, orang yang memiliki keturunan kanker, akan memiliki resiko lebih besar terkena penyakit yang sama.

"Astaga, Calvin. Bisakah kau menutup mulutmu?" Ucap Ian pelan dengan menggelengkan kepalanya. Namun Calvin tidak menggubrisnya sama sekali.

Setelah pemeriksaan, darah yang keluar dari hidung Emma mulai mereda dan akhirnya berhenti.

"Ini bukan karena penyakit atau kelelahan." Ucap dokter itu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com