"Oh... begitu ya?" Tatiana tampak senang sekali karena Ren mengetahui reputasinya. "Aku senang Professor bersedia bicara denganku. Oh, iya.. ini temanku Vega. Ia kebetulan sedang ada di Paris. Jadi aku mengajaknya untuk ikut. Tidak apa-apa, kan? Aku sudah memberi tahu sekretaris Anda di SpaceLab."
Ren mengangguk. "Tidak apa-apa."
Ia menatap Vega dengan penuh perhatian. Ia masih ingat tadi melihat gadis ini di aula SpaceLab saat ia berbicara. Ia tak mungkin melupakan gadis ini. Ia belum pernah melihat wanita yang demikian cantik. Dan lagipula...
Ia menelan ludah.
Wajah gadis ini tampak sangat mirip dengan wajah mendiang istrinya.
Ia menurunkan tabletnya dan menunjuk tablet menu yang sedang dipegang Vega. "Kalian sudah memesan teh yang kalian inginkan?"
Vega menggeleng. "Apakah ada rekomendasi? Aku belum pernah minum teh di sini."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com