Perjalanan dua jam itu terasa seperti selamanya. Rune tidak sabar untuk meninggalkan Bacilia. Hatinya kacau dan rasanya ia ingin menangis.
Sepanjang hidupnya, ia tidak pernah hidup menderita. Ia dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan bahagia. Hidupnya sempurna. Ia hanya tahu dan menerima hal-hal yang serba terbaik.
Orang tuanya menyayanginya, saudara-saudaranya menyayanginya. Ia bisa melakukan apa pun yang ia inginkan dalam hidup. Semua yang ia inginkan, ia akan mendapatkannya.
Kecuali hari ini.
Saat ia menyandarkan punggungnya di kursi dan menutup matanya, Rune memikirkan Rose dan apa yang akan wanita itu putuskan setelah ia berbicara dengan Leon.
Sekarang, ia mengerti mengapa pamannya, Aldebar, memilih untuk tetap melajang dan tidak berpacaran apalagi berpikir untuk menikah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com