webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
309 Chs

Air Mata Bidadari (3)

Tapi kekacauan dan kerusakan sudah terjadi. Sargon paling depan berhenti mendadak, sibuk menangkis, sedangkan rekan-rekan di belakang mereka bertabrakan dengan yang depan. Yang di tengah terjepit, yang di belakang menubruk.

Anehnya, Wander seakan mengetahui benar hal itu. Ketika ia terus maju sambil mengayunkan pedangnya, tiga gelombang cahaya yang luruh menjadi butiran-butiran salju hitam pekat yang menutupi pandangan mereka. Berhasil mendekat tanpa perlawanan, saat lawan-lawannya berada dalam jarak serangan pedangnya, tangan Wander berkelebat demikian cepat. Sepetir kemudian sebelas tusukannya berdesing!

Lebih dari enam senjata terpental dari pergelangan tangan yang tertusuk, lalu lima lainnya berhasil mengelak meski semakin bertubrukan dengan rekan-rekan mereka. Tetapi sebagian besar musuh telah memantul lewat tembok, sebagian bahkan melompat dari sisi tembok untuk mengepungnya, lalu sebagian lagi menyerang dari atas…

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com