webnovel
#WEAKTOSTRONG
#CULTIVATION
#XIANXIA

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasy
Not enough ratings
309 Chs
#WEAKTOSTRONG
#CULTIVATION
#XIANXIA

Akhir Pertempuran

Enam orang musuh di hadapannya tengah bertahan mati-matian, bagaikan macan terpojok. Macan buta yang terpojok. Mereka merapat menjadi satu, saling memunggungi, dengan senjata mereka dipentangkan ke muka.

Yin Yuen mundur. Wander pun ternyata ikut undur.

Yin Yuen bergerak ke kanan, menyambar ke arah Jie Bi Shinjin yang masih sibuk menangani kepungan. Wander menyambar ke kiri, ke arah kepungan Barjan dan Sulfa. Yin Yuen mendadak lenyap dari pandangan. Wander melihat bayangannya telah menjejak langit-langit dengan kakinya, sebelum menyambar bagaikan alap-alap ke tengah kepungan! Ia pun meloncat ke atas, memantul terbalik di langit-langit!

Yin Yuen dengan sengaja menggerakkan pisau-pisaunya di udara sebelum mendarat. Wander bisa melihat serangan sikut, gerakan kakinya, serta rotasi pisaunya. Wander mengubah pegangan pedang salju hitam hingga memalangi bagian sikunya ke bawah, pedang itu sekarang menjadi perisai punggung tangannya sekaligus juga pisau besar.