webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
416 Chs

Tatapan Hamzah

Dalam setiap detik, aku selalu meminta pada Tuhan agar bisa di bersamakan dengan orang-orang yang senantiasa ada di dalam hati.

Aku ingin kembali terbang pada kisah masa lampau dan memerhatikannya dengan penuh suka cita.

Butiran debu dan catatan klasik yang selalu menjelma dan ikut menemani setiap langkah, hanyalah harapan usang yang tak mungkin aku bisa memutar balikkannya lagi.

Semua sudah jelas. Ada aku dan dia. Kebersamaan kita menimbulkan cerita manis yang tak mampu kupungkiri lagi bahwa aku benar-benar menyayangimu tanpa batas.

Dengarlah setiap jeritan yang selalu kupendam dalam hati.

Dan ingatlah atas cerita cinta yang selalu aku torehkan padamu tanpa syarat.

Aku tak pernah menyesali diri karena bertemu denganmu. Aku justru bersyukur karena cinta kita akan berjalan seindah ini.

Banyak coretan kalbu yang kita tulis ketika saling merindukan satu sama lain. Yang mana ketika tak mampu bertatap, aku hanya bisa membacanya agar kebersamaan kita tak hilang ditelan waktu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com