Anala duduk diam disebelah Jaeta yang masih belum sadarkan diri, ini sudah dua hari ia belum kunjung sadar.
Tangan Anala menyentuh tangan Jaeta dan mengusapnya pelan, "kamu kok belum sadar juga? Semua orang khawatir. Atau kamu masih pengen istirahat ya?"
Gadis itu kembali termenung memperhatikan tangan Jaeta yang kini ia sentuh, bayangan bagaimana Tian memperlakukan Jaeta sampai seperti sekarang membuat mata Anala berkaca-kaca, sungguh membayangkannya saja membuat hati Anala sakit dan dadanya terasa sesak.
Mata Anala berpindah pada luka di tangannya yang masih diperban, "luka aku kecil, tapi masih aja sakit kalau ngapa-ngapain. Apalagi kamu, pantas saja kamu lebih milih tidur dulu aja. Sakit banget pasti kan?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com