webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
377 Chs

CH.253 Perhitungan Akhir

Begitu kepala sekolah mengetahui bahwa aku ada di sini dan dia bersikap tidak sopan kepadaku, bahasa yang digunakannya langsung saja kacau. Tentu dia tidak memikir, semua orang tidak berpikir bahwa diriku akan datang ke sini walau aku dikenal oleh kesibukanku menciptakan banyak hal di dalam perusahaanku walau sebenarnya secara tertutup.

Aku tidak ingin orang banyak tahu apa yang kulakukan di perusahaanku, tetapi dengan nama seterkenal ini aku tidak bisa menahan berita lebih jauh. Bukannya tidak mampu, tetapi terlalu banyak dan buang-buang tenaga saja kalau diurusi. Lagipula tidak seperti aku dirugikan mereka dari mereka mengetahui pekerjaanku.

Justru kalau namaku seterkenal ini, peranku di dunia ini akan bertambah besar sejak orang-orang berpengaruh lain juga tertarik kepadaku akhirnya. Dan tentu, aku hanya akan bekerja sama dengan orang-orang yang bisa memberikanku keuntungan yang jelas. Dengan kerja sama kecil, aku mungkin bisa menyingkat waktu produksi atau waktu mencari bahan dasar.

"Lanjutkan saja pembicaraanmu, aku hanya sedang berbicara dengan anakku. Jangan buang waktuku lebih jauh."

"Ma-maaf, ka-kalau begitu saya lanjutkan."

Ujung-ujungnya dari situ kepala sekolah berbicara selama 7 menit 21 detik masih dicampur dengan kegagapannya. Sungguh tidak kupahami, kenapa dia begitu takut kepadaku. Apa dia khawatir kalau aku menyinggungnya, nasih dan karirnya bisa saja jatuh dengan mudah? Ya memang benar sih, aku bisa melakukan hal itu.

Akhirnya aku menghabiskan waktu hampir setengah jam kira-kira dari masuk sampai sekarang. Setelah keluar dari audiotarium dan melihat di mana kelas Feliha, aku berbicara singkat kepada Kiera untuk membawa mobilku ke perusahaan. Tentu, aku juga mengucapkan sekamat tinggal kepada Feliha supaya dia tidak mencariku.

Sekejap saja aku menendang tanah dan langsung terbang dengan cepat. Tentu, tentu, dua mantra kesukanaaku LeFiera dan Guast, terbang dan pemercepat. Dua mantra sihir inilah yang memberikanaku banyak bantuan dalam keadaan sulit dan terpojok. Oh ya, sihir terbangku itu dasarnya dari teori gravitasi dan tekanan juga gesekan, lalu jadilah LeFiera.

Namun tadi waktu aku sekejap menengok ke belakang, aku merasa terlalu banyak orang di situ dan semuanya melihat itu barusan. Aku tidak begitu peduli lagi sih, tetapi lebih peduli dengan waktuku terbatas sekali untuk melakukan riset-riset dan percobaan yang belum jelas. Terlambat sedikit, lenyap dan habislah umat manusia dilindas monster-monster.

"Fuh… sampai juga."

"Selamat datang tuan, semua orang sudah menunggu kedatanganmu sedari tadi. Mohon ditindaki dengan cepat tuan."

"Ya, ya, aku tahu. Berikan aku saja data dan daftar apa yang terjadi selama aku tidak ada."

Mungkin aku sedikit mengerti soal seberapa sibuknya diriku ini menangani semuanya yang aku lakukan di sini. Tidak kusangka ada aku akan sebegitunya disibukan oleh kesibukan semua orang ada di sini. Untuk suatu alasan aku tahu ini dibutuhkan semangat yang tinggi, tetapi buatnya bisa membuat dewa tunduk, itu sudah luar biasa.

Bukan berarti aku lalu menjadi babu atau budak kalau aku tunduk, aku hanya merendahkan diri sedikit di hadapan para pegawaiku. Mereka juga yang sudah bekerja keras bagiku seperti ini, jadi mengalami sesuatu yang luar biasa akan mengembalikan semangat mereka seperti sedia kala. Apa aku harus merencanakan sesuatu untuk dilakukan dengan para pegawaiku?

Untuk suatu alasan aku mengerti bagaimana rasa sakit dan dikhianati itu, makanya aku berusaha untuk menjaga mereka tetap percaya dan bertahan di perusahaanku. Tidak banyak aku menaruh harapan pada mereka sejak pada akhirnya nyawa mereka tetap milik mereka. Kehendak mereka tidak bisa kukuasai, aku itu memperkerjakan mereka, bukan memeras mereka.

"Ini tuan, tidak begitu ribet sebenarnya, hanya butuh persetujuan akhir dari tuan saja beberapa riset ini."

"Hoo, sudah banyak kemajuannya ternyata, bagus, bagus. Baiklah, kutandatangi kalau begitu. Suruh setiap sektor untuk melakukannya dengan teliti."

"Dimengerti tuan, saya mohon undur diri dulu."

Hmm… kurasa waktu itu aku diberi tahu oleh tim peniliti bahwa portalnya akan terbuka 7 hari lagi dengan jumlah monster 2300 kira-kira. Waktu itu IAI juga tidak bisa memberi tahu jumlah pastinya untuk setiap jenis evolusinya, tetapi aku membutuhkannya. Kalau jumlah setiap jenis evolusinya diketahui, aku bisa membuat rencana dengan Shin, Kiera, dan Lala lebih dulu.

Sekejap saja aku meminta tim peniliti untuk menghitung sekali lagi jumlah persisnya dan perkiraan jumlah setiap jenis evolusinya. Seharusnya mereka tahu bahwa aku orang yang paling kritis soal data, kalau tidak lengkap sampai ke detail paling kecil, itu tidak akan memuaskanku. Sudah kubilang, data itu mengubah segalanya.

Misal saja kalau aku tidak mengetahui perkiraan jumlah musuh, aku tidak akan mempersiapkan diri sampai sebegininya. Kalau aku tidak mengetahui medan perang, aku tidak bisa memanfaatkan medan perang untuk dibuat rencana-rencana yang kubutuhkan untuk menambah presentase kemenangan.

"Fuh~ ribet sekali pekerjaan hari ini. IAI, tolong tampilkan CCTV yang menunjukkan Feliha di akademi Forosolou."

"Memulai peretasan… didapatkan. Segera ditampilkan tuan."

Kiera seharusnya sudah dalam perjalanan menuju ke sini sejak tadi aku meninggalkan saat peran orang tua sudah tidak dibutuhkan. Sebenarnya masih ada sih untuk bisa mengirimkan anak-anak ke kelas buat yang masih TK atau SD kelas 1, tetapi ada Kiera untuk itu. Aku sebelumnya sudah meminta maaf kepada Feliha bahwa papa tidak bisa menemani sampai kelas. Namun Feliha sudah senang dan puas bahwa aku menemani dia sampai hampir akhir.

Setelah IAI menampilkan Feliha di CCTV yang ada di setiap kelas, aku bisa melihat wajah cerianya saling berbicara dengan teman-teman sekelasnya. Sebenarnya Feliha memang menginginkan teman sebayanya sejak dulu, aku sudah mendengarnya sejak aku menawarkan Feliha ingin sekolah atau tidak. Oh ya, Feliha itu masuk kelas 1 ya, bukan TK.

Awalnya aku ingin memasukan TK, tetapi Feliha berkata masuk kelas 1 saja karena di kelas 1 lebih banyak teman-teman yang menyenangkan dan umurnya ada perbedaan. Normalnya setahuku masuk kelas 1 itu umur 6 tahun, tetapi Feliha tidak jauh dari umur 6 tahun juga. Yang penting asalkan Feliha bahagia dan ceria, itu sudah cukup bagiku.

"Lihat muka bahagianya, apa yang akan dikatakan Kiera kalau melihat ini."

"Kalau aku melihat apa?"

"Lho, kukira masih dalam perjalanan, sudah sampai toh?"

"Tentu, mobil buatan perusahaan sayang terlalu cepat, aku kesulitan mengendalikannya."

Tiba-tiba saja saat aku sedang melihat rekaman CCTV, Kiera masuk tanpa peringatan sama sekali. Lama-lama keberadaannya sama seperti bayangan, tidak bisa ditebak yang mana dan ada di mana-mana, aku harus berhati-hati. Namun aku tidak mengira bahwa Kiera akan mengebut sampai ke sini. Eh tunggu, berarti ini pertama kalinya Kiera ke perusahaanku di sini bukan?

Sejak awal perusahaan ini dibuka, aku selalu bekerja keras sampai aku pulang agak larut malam walau sebelum Feliha tidur. Kiera dan Feliha tidak pernah melihat perusahaanku, apalagi masuk. Makanya baru kusadari Kiera pertama kali datang ke sini. Kalau begitu bagaimana Kiera bisa sampai ke sini? Berkat bantuan IAI? Kurasa, seingatku aku menanamkan chipset IAI dan ELISBETH.

"Hahahaha, lihat ini sayang, kemarilah."

"Hmm? Ahh sayang meretas kamera CCTV lagi toh? Dasar, tetapi aku juga penasaran dengan apa yang dilakukan Feliha sih."

"IAI kan sudah kupasang di rumah juga, kalau penasaran minta IAI untuk meretas kamera CCTV di akademi Forosolou untuk bisa melihat keseharian Feliha. Waktu nganggur kan bisa melihat Feliha di kamar begitu."

Kurasa yang punya kemampuan seperti ini hanyalah diriku yang mampu membuat IAI dan ELISBETH yang mengungguli teknologi zaman sekarang. Produkku yang dulu itu sudah lebih maju memang sebenarnya, tetapi karena keterbatasan sumber daya, aku tidak bisa membuat yang lebih dari itu. Juga dulu perusahaanku di tempat terpencil, jangan lupakan itu.

Dengan ide dulu yang blueprintnya masih kusimpan di Pentarundum, dengan itulah aku berhasil membuat semua teknologi baru yang lebih canggih. Otakku lebih maju daripada semua orang, kalau mengetahui segala ilmu ya begitu. Hanya saja orang kalau belajar ilmu secara terpaksa layaknya di sekolah, itu tidak akan ada masuk-masuknya. Namun kalau belajar otodidak sepertiku membaca buku dan arsip, itu menyenangkan.

Julukan kutu bukuku tidak pernah kutunjukkan saat di sekolah, mungkin hanya Shin dan Jurai yang tahu waktu itu. Kami bertiga dulu satu sekolah, walau hubungan erat kami itu bekerja di balik layar. Nasib kami bertiga dulu sangatlah buruk, itu kenapa kami berusaha untuk membuat perusahaan dan bekerja diam-diam. Kecuali Shin sih, aku tidak paham kenapa dia mendonasi sekolah sebegitunya.

Aku dan Jurai waktu itu berada di panti asuhan, kami bekerja diam-diam tanpa panti asuhan mengetahui sebenarnya. Untuk tidak meningkatkan kecurigaan siapa pun, aku berteman dengan dua orang, Chris dan Jeanne selain Jurai dan Shin. Nasib Jurai sama denganku, tetapi lebih tenang dia dariku. Kalau Shin agak berbeda, dia sudah kehilangan kedua orang tuanya sejak umur 4 tahun.

Dengan nasib yang kami alami, kami bertiga mencoba berjuang melawan takdir, dan baru saja saat aku mengetahui soal kayangan dan para dewa, ternyata semua ini adalah ikut campur Kuroshin dan dewa takdir. Kami bertiga yang sudah mengalami masa sulit sekeras itu akhirnya memberontak setelah kami juga menjadi dewa.

Namun tetap ada yang tidak bisa kupahami. Kalau aku dan Jurai jadi dewa itu karena keturunan Kuroshin, tetapi dalam kasus Shin? Apa karena dia melakukan percobaan akan banyak sihir berujung membuat dia terkoneksi dengan dewa? Aku sebenarnya ingin menanyakan kepadanya, tetapi buat apa aku ikut campur banyak kehidupan masa lalu orang lain walau teman.

"Permisi tuan, perhitungan akhirnya sudah kami selesaikan. Ah maaf, tuan sedang bersama dengan nyonya ya?"

"Tidak apa-apa, aku datang hanya untuk mampir kok. Sampai jumpa nanti di rumah sayang."

"Tunggu di sini saja, aku juga harus membahas rencanaku denganmu juga."

"Ya sudah, kutunggu di sofa situ. Untuk sekarang selesaikan pekerjaanmu dulu."

"Sampaikan semuanya kepadaku dengan rinci, kesalahan perhitungan akan berakibat fatal nantinya."