webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
377 Chs

CH.191 Pandora Box

Membuka 'Pandora Box' adalah satu dari dua tujuanku dalam kehidupanku sebagai Rie ini dan barusan aku hampir bisa membuka dan mengetahui isinya. Memang belum bisa terbuka sepenuhnya untuk bisa mengetahuinya, tetapi rasanya cara untuk membukanya dan ke mana arah untuk bisa membukanya sudah aku ketahui.

Sedikit demi sedikit aku bisa mengingat masa laluku ketika hidupku sebagai Rie masih memiliki kedua orang tuaku. Jujur aku tidak menduga hanya dengan sebuah brosur dan konfirmasi dari teman-temanku aku benar-benar bisa mengingat masa laluku. Oh ya masa laluku dari umur 12 sampai 19 tahun tidak ada bisa diingat sejak yang ada di dalam 'Pandora Box' itu hanya memori sebelum umurku mencapai 12 tahun.

"Jadi Rie menyimpulkan bahwa orang tua kita berenam itu menghilang atas dasar undangan dari brosur ini? Jadi permasalahan utamanya adalah siapa yang mendapat undangan akan menghilang? Atau aku salah?"

"Tidak salah juga sebenarnya. Kemungkinan besar ada seseorang yang ingin memanfaatkan kedua orang tua kita dan karena kesalahan mereka semua orang di kota ini jadi ikut menghilang juga."

"Namun kita masih belum punya petunjuk ke mana mereka menghilang dan sedang di mana mereka sekarang."

"Kau salah Verita, perhatikan isi dari brosur ini lebih jeli ke semua detail yang ada."

Di dalam brosur apa pun pasti tercantum nama orang atau organisasi atau apa pun itu dan itu pun sama dengan brosur ini. Siapa pun yang merencanakan ini pintar, tetapi masih kurang pintar dariku. Kalau mereka sengaja ingin menghilangkan orang tua kami berenam dan para tamu undangan yang lain, seharusnya mereka memberi undangan yang lebih sedikit detailnya.

Namun walau aku berkata ada nama orang dan siapa yang mengundangnya, aku tidak kenal nama yang tercantum di brosur undangan ini. Walau begitu rasanya aku familiar dengan nama ini, pernah aku mendengar nama ini dulu dari kedua orang tua asliku mungkin.

"Hmm? Undangan atas dibukanya perusahaan data Akayoru. Dari… arghh tidak bisa terbaca, brosur ini sudah luntur dan kebanyakan detailnya sudah hilang."

"Memang benar, tetapi dengan bantuan IAI untuk mende-chipernya itu akan mudah. Jawabannya adalah Jouaikiri, nama yang aneh, ada yang pernah mendengarnya?"

"Nghhh, aku rasa aku mengetahui sesuatu, tetapi tidak ada yang konek dengan informasi ini, maaf Rie."

"Tidak apa-apa, kita mencari kebenaran ini pun sebatas kekuatan kita saja, jangan memaksakan diri. Namun sebaiknya kita pulang saja dulu, hari sudah semakin sore, kita coba ketahui seluruh kebenaran ini nanti. Kurasa sisanya di gedung ini."

Kami menghabiskan begitu banyak waktu hanya untuk menemukan sebuah brosur yang bisa menggiring kita menemukan kebenaran yang tidak jauh lagi. Jujur aku malah tidak memprediksi akan menemukan petunjuk apa pun hari ini. Namu karena ketidaksengajaan, aku malah menemukan brosur ini terbang menujuku, keberuntungan yang aneh.

Kalau dari tadi kami berjalan-jalan sekeliling kota dan tidak menemui jebakan apa pun, kemungkinan utamanya pasti jebakannya ada di gedung ini tempat acara ini diadakan. Untuk sementara aku hanya meminta droneku untuk merekam seluruh tampilan luar dan isinya secara kasaran dan sebisanya sebelum kami lepas landas dan keluar dari kota ini.

Data yang dikumpulkan nanti akan merekayasa ulang gedung yang sama dan aku bisa mencari informasi sebisa mungkin dari gedung rekayasa itu. Tidak akan menemukan sesuatu sih pasti, kecuali ada keberuntungan yang memihakku dan menemukan dengan tidak sengaja lagi.

"Mencari selama berjam-jam ini membuatku begitu tegang dan jadi lelah. Setelah pulang, mandi, dan makan, aku pasti akan tertidur lelap di atas kasur dengan cepat."

"Sama denganku juga. Rasanya begitu tegang setiap kita melangkahkan kaki di kota itu."

"Kalian sudah bekerja keras membantuku. Besok atau saat ada waktu biar aku mentraktir kalian makan apa yang kalian inginkan, sepuas kalian."

"Benarkah!? Yeay, terima kasih Rie."

Biasanya orang itu akan merasa senang kalau setiap kerja keras yang mereka lakukan mereka mendapat imbas yang setimpal. Juga biasanya orang akan merasakan kebahagiaan kalau perut mereka kenyang dengan makanan yang mereka sukai. Sayang sekali aku tidak bisa merasakan itu, hehehe, biarlah bukan masalah juga.

Buatku kalau aku bisa mencari kebenaran bahkan mencari keberadaan kedua orang tua kami berenam itu sudah sangat luar biasa dan tidak ada yang lebih dari itu. Tidak butuh yang lain, hanya kebenaran dan keberadaan kedua orang tua kami berenam sudah cukup.

"Sebaiknya kita beres-beres dengan cepat, sebelum papa dan mama pulang dan tahu kalau kita tadi pergi."

"Siapp, kami akan bereskan dengan cepat. Rie istirahat saja sejak yang paling bekerja keras dari kita berenam adalah Rie."

"Terima kasih atas pengertian kalian. Panggil aku saja kalau kalian butuh bantuan, aku akan bantu sebisaku."

"Tidak usah, Rie istirahat saja sudah membantu kami dibanding membantu kami menyelesaikan pekerjaan rumah."

Daripada istirahat sebenarnya ada yang lain yang ingin kulakukan. Hanya satu, tetapi begitu kompleks, yaitu mencari tahu kebenaran dari gedung rekayasa drone itu. Selain mencari tahu kebenaran, aku juga ingin melacak adanya jebakan atau tidak. Jadi kalau misal kami ingin pergi ke sana, kami dapat mengetahui keberadaan jebakan itu.

Tentu saja semua itu tidak simpel, ada banyak hal yang harus kulakukan dengan mencarinya satu per satu dengan cara manual. Teknologi zaman dulu belum semaju sekarang walau selisihnya hanya 15 tahun. Juga IAI atau ELISBETH hanya bisa mencari tahu semua hal yang kompatibel dengan teknologi sekarang atau yang akan datang.

"Perhatian kalian itu memang membuatku merasa tenang dan aman. Baiklah, selagi kalian menyelesaikan pekerjaan rumah, biarkan aku mencari tahu informasi tentang bangunan yang tadi itu."

"Kami menyerahkan itu kepadamu Rie."

Tanpa berlama-lama lagi aku langsung menyalakan komputer hologramku yang biasa kugunakan untuk mengerjakan sesuatu yang kompleks dan terlalu besar untuk dilihat dipandangan mataku. Kalau ditampilkan di layar komputer tingkat ketelitiannya juga menaik dengan tajam. Bagaimana pun komputer berbeda dengan manusia atau android. Komputer memang canggih, tetapi punya banyak batasan, tetapi batasan yang sama tidak berlaku untuk manusia atau android.

Namun rasanya kalau hanya komputer hologram tingkat kejeliannya masih kurang, akhirnya aku mengeluarkan proyektor tiga dimensi yang kusimpan dan meletakannya di lantai. Dengan ini tingkat perbesarannya berubah dan perbandingan skalanya mengecil. Tidak hanya itu, dengan proyektor 3D ini aku bisa memperluas tampilan bahkan sampai masuk ke dalam bangunan.

Jadi ingat, walau android memang tidak butuh tidur, tetapi otakku tetap kelelahan setelah seharian ini tidak ada hentinya berpikir. Kadang-kadang aku sampai lupa bernafas karena ketakutan yang menimpa aku lebih besar dari rasa percaya diriku. Makanya aku meninggalkan itu dan menon-aktifkan diriku setelah berbaring di atas kasur.

"Huh… tempat ini, alam bawah sadar ya? Atau bukan?"

Biasanya aku akan berada di lapangan kosong ketika tidur dan itu ada kemungkinannya alam bawah sadar. Namun di alam bawah sadar pasti ada kepribadian lainku, tetapi sekarang mereka tidak kudapati. Jadi tempat apa ini? Aku memang pernah mengalami hal yang serupa, di tempat asing, tetapi bukan alam bawah sadar waktu tidur. Contohnya di tempat aku bertemu dengan Allergeia waktu itu.

Kupastikan selain alam bawah sadar, tempat lain yang kukunjungi sewaktu tidur selalu berbeda. Tunggu, aku punya sebuah tebakan. Waktu itu aku pernah mengatakan bahwa 'Pandora Box' itu tersimpan di dalam pikiranku entah di mana. Jadi kesimpulanku adalah ini tempat di mana 'Pandora Box' itu berada. Teori ini dilatarbelakangi oleh memori-memori masa lalu yang kembali.

"Selamat datang, diriku di masa depan, atau harus kukatakan, pendatang asing?"

"Siapa!?"

Dari tidak ada apa-apa, aku mendengar suara seorang perempuan, perempuan muda tebakanku. Itu bisa dikonfirmasi dari ucapannya tentang 'diriku di masa depan'. Makanya itu aku memutar tubuhku ke arah suara itu berasal. Dan benar saja, yang ada di hadapanku sekarang adalah Rie di umur 12 tahun. Entah kenapa aku bisa menyimpulkan itu, aku tidak tahu.

"Wah, wah. Bahkan masuk ke tubuh orang lain pun tidak mengenal pemilik aslinya?"

"Tidak, aku tadi terkejut. Tebakanku adalah, kau adalah Rie yang asli di tubuh 15 tahun yang lalu. Soal kenapa aku ada di tubuhmu, jangan tanya aku."

"Tidak, tidak, aku tidak mempersalahkan itu daripadamu. Namun aku terkejut bahwa roh asliku akan tertarik mundur dari tubuhku sendiri. Walau akhirnya tubuhku digantikan dengan tubuh android."

Rie ini… dia mengetahui sampai sejauh itu? Kalau begitu Rie yang ada di hadapanku memang punya tampilan di umur 12 tahunnya, tetapi memorinya sudah sampai di umur 19 tahun juga? Atau jangan-jangan sampai sekarang pun dia melihat dari dalam tubuhku? Kemungkinan besar pasti begitu, kalau tidak kenapa dia bisa tahu.

Namun kenapa baru muncul sekarang? Apa diakah alasan di mana memori-memori masa lampau kembali kuingat? Tidak, bukan kembali kuingat, tetapi kudapatkan. Memori masa lampau bukanlah milikku, tetapi milik Rie yang asli. Jadi dia muncul karena ada kunci yang beresonansi dan akhirnya membuka 'Pandora Box' yang tertutup sebelumnya? Kurasa itu tidak salah.

"Katakan, apakah kau wujud dari isi 'Pandora Box' yang selama ini kucari? Waktu kedatanganmu dengan kejadian tadi siang tidak jauh, jadi asumsiku begitu."

"Aku jadi senang pendatang asing dalam tubuhku itu pintar berasumsi, membuat prediksi, dan merencanakan segala sesuatu dengan tepat. Tidak salah, aku memang wujud dari 'Pandora Box' yang beresonasi dengan 'kunci'."

"Kutebak, kunci itu adalah brosur undangan acara Parateresa Interifa."

"Tepat!!"

Jadi selama ini kunci yang harus kucari hanyalah sebuah brosur? Rasanya aku ingin tertawa terbahak-bahak, tetapi ini bukan saat yang tepat. Kalau memang brosur itu kuncinya, kenapa aku tidak pernah terpikirkan untuk mencari kebenaran di kota Techia sejak dulu? Dengan begitu aku mengetahui masa lalu pemilik asli lebih cepat.

"Hah~ aku tidak tahu harus berbicara apalagi dan komentar apalagi."

"Tidak perlu berbicara atau komentar, terima saja seluruh isi 'Pandora Box'. Selamat tinggal."

"Tunggu-"