webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.190 Hampir Terbuka

Begitu kami melihat dari kejauhan kota Techia itu, kami menutup semua pintu helikopter dan aku mengaktifkan sistem tak tampak dalam model kamuflase. Walau begitu, suara yang diciptakan dari baling-balingnya tidak bisa hilang tentu, itu kenapa kami terbang tinggi dari tanah agar penjaga tidak menyadari.

Kami mempersiapkan diri sebelum masuk ke batas terluar kota Techia. Di mataku yang bisa melihat aliran mana, aku bisa melihat ada semacam tembok mana tipis berbentuk setengah bola menutupi seluruh kota. Jujur aku tidak mengerti apa fungsi dari tembok mana tipis ini. Namun kalau disuruh menebak, aku rasa untuk pelindung.

"Aman!! Kita berhasil masuk dan menerobos dengan mudah. Tidak ada apa pun yang terjadi kepada kita. Aku kira akan jadi sulit, tetapi bisa masuk dengan mudah ya?"

"Itu karena keberuntungan semata atau memang kejadian itu terjadi dengan tidak sengaja. Makanya, daripada itu kita harus berhati-hati mulai dari sekarang."

Beruntung tidak ada hal buruk terjadi kepada kami atau helikopter yang kami tumpangi. Jujur semua yang akan kami hadapi setelah ini akan dipenuhi hal yang menegangkan. Bagaimana tidak, bahaya bisa saja datang sewaktu-waktu kalau kami sampai salah ambil langkah. Jadi kami benar-benar harus mencari kebenaran dengan ekstra hati-hati.

Namun rasanya setelah kami masuk dan melihat apa yang terlihat oleh mata, aku menjadi merasa aneh dengan kondisi kota Techia ini. Seharusnya kalau orang satu kota yang menghilang, kenapa kota ini dalam kondisi seperti tidak tersentuh sama sekali, alias tidak ada kerusakan karena perbuatan manusia, paling hanya dampak alam.

Semua yang kulihat itu memberikan banyak informasi sekaligus kepadaku. Itu kenapa aku berputar sekeliling kota mencari informasi secara luas terlebih dahulu. Juga setidaknya aku butuh satu tempat yang memungkinkanku mendaratkan helikopter ini. Ada banyak sih, tetapi aku mencari di tempat yang paling aman dan strategis.

"Kota ini… masih utuh walau semua warganya menghilang."

"Dari situlah aku berpikir bahwa ada yang janggal dengan kota ini dan isinya. Tidak mungkin kalau perbuatan manusia yang menghilangkan tidak ada kerusakan sama sekali."

"Entah bagaimana, aku juga berpikir sama dengan Rie, terlalu banyak keanehan yang ada pada kota ini."

Untuk tujuan pertamaku, kelihatannya mencari landasan untuk mendaratkan helikopter, lalu mencari sumber pembangkit mana seadanya untuk memudahkan kita berenam mendapat akses akan gedung-gedung yang ada. Karena kebanyakan pintu sudah otomatis, jadi kalau tidak ada mana sebagai sumber daya ya sama saja percuma.

Walau ada banyak mana di udara yang tersebar, tetapi itu tidak tersebar. Maka dari itu ada generator khusus untuk mengambil mana yang ada di udara itu dan disalurkan ke semua benda yang membutuhkan mana. Cara yang bagus, tetapi aku rasa mana akan habis sewaktu-waktu layaknya di Terra. Mungkin inilah yang menyebabkan Terra tipis akan keberadaan mana, dari peradaban maju jadi perabadan lama lagi.

"Sebaiknya turunkan helikopternya di gedung itu. Tempatnya strategis, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, kalau ada apa-apa bisa langsung lari ke situ."

"Baiklah, aku akan daratkan helikopternya di situ."

Dengan menyuruh IAI untuk mendaratkan ke titik itu, kami akhirnya keluar dari helikopter ke kota tanpa penduduk. Sebenarnya tidak usah memikirkan didaratkan ke mana helikopter ini atau untuk semacam mekanisme evakuasi karena aku bisa menyuruh IAI menerbangkan helikopter ini ke lokasi yang kuinginkan selama aku, IAI, dan helikopter dalam jangkauan.

Itu kenapa tujuan pertama setelah mendarat adalah mengaktifkan ulang generator pembangkit mana. Bukan hanya memperluas jangkauan koneksiku dengan IAI serta helikopter, tetapi juga mendapatkan akses ke barang dan alat yang ada. Karena sekarang semua pintu serba otomatis, maka tanpa mana tidak akan bisa terbuka. Sebisa mungkin aku tidak ingin menghancurkan sesuatu agar jejak kita berenam tidak diketahui.

"Tempat ini memberikan hawa negatif kepadaku, apa kalian juga?"

"Tidak hanya dirimu, tentu saja kita semua juga merasakan hal yang sama."

"Sebaiknya kita jangan jauh-jauh satu dari yang lain. Kalau misal kita terjebak sesuatu, kita tetap bersama-sama. Juga jangkauan sihirku tidak begitu jauh, jadi sulit untuk melindungi kita semua kalau kita jauh satu dari yang lain."

Bukan hanya hawa negatif saja, tetapi sebagai orang yang sering memprediksi dengan ketepatan yang hampir selalu benar, firasatku buruk sekali. Terlalu banyak bahaya yang mengancam dan aku tidak tahu bagaimana kita bisa bertahan kalau tidak bersama-sama. Ini kenapa aku memberikan alasan untuk tidak pergi bersama-sama karena aku takut kehilangan satu sama lain.

"Tunggu, kenapa aku merasa ada yang aneh dengan kota ini ya? Coba kalian perhatikan sekitar, semuanya… tidak ada yang rusak walau mengalami kejadian 15 tahun yang lalu dan tidak terurus selama itu."

"Benar juga kata Noru, kota ini tidak ada yang sedikit pun rusak. Aneh…"

"Daripada kita melihat keanehannya, sebaiknya kita mencari generator pembangkit mana, seharusnya tidak jauh dari sini."

Bukannya tidak ingin mengakui keanehan yang dirasakan teman-temanku, tetapi kalau misal kita terkecoh sedikit, bisa-bisa ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Itu kenapa setiap langkah kaki kami sangatlah berarti. Bisa saja jebakan atau apa pun itu kami tidak sengaja aktifkan dan akhirnya menyerang diri kami sendiri.

Soal keanehan, itu tujuan kedua kita, tujuan yang pertama adalah memastikan jalur evakuasi kita itu berhasil diselamatkan terlebih dahulu. Soal generator, aku tidak yakin 100 persen bahwa setelah sekian lama masih ada mana yang tersisa sejak sudah terlalu lama generator pembangkit mana ini tidak dipakai. Pastinya ada beberapa komponen yang sudah berkarat jadi tidak akan bekerja maksimal pasti.

"Rie, lihat itu, tidakkah itu stasiun pembangkit mana? Mirip dengan yang ada di kota Teyviate. Pasti generatornya ada di situ."

"Humm, benar sih kata Taru, baiklah kita ke situ terlebih dahulu."

Kalau memang generatornya tidak bekerja lagi karena kehabisan mana, di situlah barang yang terdapat dari kalung peninggalan kehidupanku menjadi Kioku terpakai. Botol pengisi mana memiliki mana murni yang kupakai sebagai energi supaya tubuhku bekerja dalam jangka waktu yang lama. Asalkan tidak menggunakan sihir, satu tahun pun bisa kulewati dengan tabung mana kompres yang isinya adalah mana dari botol pengisi mana.

Setelah kami berenam menuju ke stasiun pembangkit mana itu dan sampai di gerbangnya, kami melepas nafas lega. Karena kami benar-benar tidak tahu jebakan apa yang ada, makanya setiap langkah kami penuhi dengan menengok ke seluruh arah yang ada memastikan tidak ada jebakan.

Hanya satu, dari semua yang kira-kira harus kami datangi dan masuki, hanya pintu di stasiun ini yang harus kami hancurkan untuk bisa masuk. Normalnya seharusnya dengan palu pun tidak bisa karena kaca yang dipakai itu semacam anti-material. Aku saja sedikit kesulitan untuk menemukan cara menghancurkan kaca semacam ini.

"Ini dia, tunggu sebentar. IAI, pindai satu gedung ini sebisamu dalam jangkauan sebisanya, cari alat yang bisa mengaktifkan generator ini."

"Biarkan saya mencari terlebih dahulu. Sudah ditemukan, hasilnya sudah saya tampilkan di pandangan nona Rie."

Lebih cepat dari dugaanku, kukira generatornya dan alat untuk menyalakannya jauh dari pintu masuk. Akhirnya aku memakan waktu sekitar 25 menit untuk mengisi ulang generator dengan mana dari botol pengisi mana, mengecek komponen yang rusak dan memperbaiki sebisanya, dan menyalakan ulang dengan mengatur programnya dan memperbaiki sistemnya.

"Sudah selesai, akhirnya kita bisa mencari dengan leluasa. Namun ingat, tetap jangan menjauh satu sama lain. Juga di dalam generator tidak ada banyak mana, jadi kita harus mencari secepat mungkin sambil berhati-hati."

"Kami sudah paham soal berhati-hatinya kok Rie. Baiklah, ayo kita cari kebenaran yang sudah menghilang selama 15 tahun."

Walau sebelumnya aku bilang untuk berhati-hati dan tidak menjauh satu sama lain, kita akhirnya tetap terpencar. Makanya aku mengatur drone masing-masing satu untuk mengikuti kelima temanku agar aku bisa mengawasi mereka. Mencari di satu kota apalagi kota pusat itu bukan hal yang mudah, dan kalau semuanya mencari di tempat yang sama akan membuang waktu.

Ujung-ujungnya kami menghabiskan waktu sampai dua hampir tiga jam dengan kekuatan enam orang serta drone. Untung saja aku membawa banyak drone, jadi area pencarian kami meluas berkat adanya drone yang jumlahnya ada 10 itu. Di pencarianku hampir mencapai tiga jam, aku mencari di sekitar gedung yang megah dan mewah.

"Huh… gedung ini mewah sekali, jadi sia-sia kalau tidak terpakai. Hmm?"

Tiba-tiba aku mengalihkan perhatianku kepada satu brosur yang tercantum sebuah tiket juga. Brosur itu menunjukkan undangan ke acara yang bernama 'Parateresa Interifa'. Tunggu, apa yang dibilang tadi, Parateresa Interifa!? Bukannya nama kejadian itu diberikan oleh pemerintah atas tidak ada dasar apa pun? Apa ini sebuah ketidaksengajaan penamaan yang sama?

"Teman-teman, berkumpullah ke sini, ikuti arah drone yang mengikuti kalian pergi."

Melalui drone yang mengikuti teman-temanku, aku memanggil mereka semua. Ini harus dibahas bersama-sama karena ini hal yang aneh, tetapi aku rasa memang benar ada kaitannya. Namun apa maksudnya persamaan nama kejadian dengan nama acara di brosur undangan ini? Aku rasa ini bukan semacam ketidaksengajaan, dan sekarang kalau dipikir aku jadi ingat bahwa dulu ada seseorang yang memberi tahuku untuk diam di rumah selagi mereka berdua datang ke acara ini.

Seseorang? Mereka berdua? Hmm… jangan-jangan…. Aku tidak berani mengatakan tebakanku benar atau tidak, tetapi rasanya memang tepat. Sebagai yang bisa memprediksi dan menebak dengan tepat, aku yakin bahwa intuisiku hampir tidak pernah salah.

"Rie, ada apa? Kami sudah datang. Apa Rie menemukan sesuatu?"

"Coba kalian lihat brosur ini dan nama acaranya."

"Hmm… Parateresa Interifa!? Bagaimana bisa!?"

"Jangan tanya aku, rasanya kejadian ini bukan atas dasar ketidaksengajaan atau sihir asing. Ada orang yang menarik tali di balik kejadian ini dan salah satunya bersembunyi di pemerintahan."

"Namun benar juga, nama kejadian ini tidak asing buatku dan rasanya sudah pernah kudengar dulu. Bukankah orang tua kita pernah memberi tahu nama ini?"

"Tunggu, jadi kalian berpikir hal yang sama!?"

Bingo.