Pertemanan kami terus berlanjut sampai kelas 3 SMP. Ada suka dan duka dalam pertemanan kami. Nadine pernah marah padaku karena tidak mengajaknya lari pagi. Nyatanya aku hanya lari pagi bersama Devan. Devan yang mengajakku lebih dulu.
Aku meminta maaf terus menerus ke Nadine agar ia mau memaafkan aku. Arwan dan Farel sempat heran mengapa Nadine semarah itu, padahal mereka juga tidak diajak. Kecuali jika mereka berempat bermain tanpa mengajak Nadine. Mereka akan mengerti mengapa Nadine marah besar.
Tidak hanya sampai di situ, Arwan dan Farel sempat berkelahi karena berbeda pendapat saat bermain futsal. Mereka berbaika kembali setelah 3 hari telah berlalu.
"Ngga kerasa ya udah jelas 12 aja," seruku.
Saat kami tengah beristirahat di lapangan. Tanpa mempedulikan pandangan murid yang lalu lalang karena popularitas Devan, Farel dan Arwan tidak dapat dihindari.
Selama Farel menempuh pendidikan di sini, sedikit demi sedikit ia merubah penampilannya agar tidak lagi di pandang cupu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com