"Apakah matamu sudah pulih kembali?" Nico duduk di hadapan Aiden sambil menatap wajah Pamannya itu lekat-lekat, terutama pada matanya. Selama ini ia merasa bahwa Pamannya itu sudah bisa melihat kembali, tetapi entah mengapa Pamannya itu tetap berpura-pura buta. Ia ingin tahu bagaimana kondisi Pamannya yang sebenarnya.
"Aku masih tidak bisa melihatmu dengan jelas," Aiden tidak menyangkal dugaan Nico.
Jawaban Aiden membuat wajah Nico menjadi cerah. Benar seperti dugaannya, Pamannya itu mulai pulih!
"Paman, apakah menyenangkan berpura-pura buta dan menipu semua orang?" goda Nico. Aiden langsung menendang kakinya dengan keras di bawah meja, namun Nico langsung menghindar dengan gesit sambil nyengir. "Apakah kamu menggoda bibi?"
"Aku tidak menggodanya!" jawab Aiden. Meski wajahnya tetap dingin dan tidak berekspresi seperti biasanya, Nico bisa melihat telinga Aiden sedikit memerah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com