Hilman membawa Eva dan Laila menuju ke rumah Pramono. Setelah naik mobil, mereka pun berangkat dengan perut yang masih kosong. Karena pagi-pagi sekali Eva baru membeli sayuran ketika Hilman baru bangun tidur.
"Kalian apa masih lapar? Kalau masih lapar, biasanya jam segini sudah ada warung nasi yang buka di sekitar kebun. Nanti sekalian belikan buat kakek," ujar Hilman.
"Kami kan belum makan apapun, Mas. Bagaimana kamu bilang masih lapar? Ya jelas masih lapar, dong," ketus Eva. Semua orang juga akan tahu kalau orang belum makan, pagi hari bangun tidur, akan merasa lapar. Tetapi ia tidak habis pikir dengan suaminya yang berkata demikian.
"Oh, bukan itu maksudku, Eva. Ya sudahlah ... nanti kita mampir saja ke warung, yah," ulang Hilman, menyangkut soal warung itu. "Kamu jangan cemberut gitu, dong! Nanti cepet tua."
"Lah, aku memang sudah tua lah, Mas. Masa kamu nggak paham juga. Cepetan kamu antar ke warung, deh. Aku belum masak hari ini!" perintahnya dengan ketus.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com