"Terima kasih, Bu." Hilman memberikan uang pada wanita penjaga warung. Lalu ia melihat para pekerja dan orang yang sedang makan. "Pak, kami permisi ... mau ke rumah kakek Pramono."
"Oh, kalau gitu, sampaikan salam kami pada kakek Pramono. Sudah lama juga nggak melihat beliau. Semoga sehat-sehat saja."
"Aamiin, terima kasih, Pak. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Laila mengucap salam perpisahan pada orang yang sedang makan di tempat itu.
"Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Laila. Hati-hati di jalan! Pak Hilman, mohon jaga guru ngaji anak kami dengan baik. Mereka nggak mau ngaji sama Fauzi lagi. Soalnya ngajarnya juga kurang sabar, itu anak."
Akhirnya mereka pamit kepada mereka, para orang tua yang sedang menikmati makan paginya. Mendengar itu, Laila menjadi mengingat Fauzi. Hilman juga mengingat lelaki yang ia temui di mushala dulu. Saat dirinya mengantar Laila pulang ke rumah kakek. Dan Hilman sendiri bekerja di perkebunan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com