Keesokan harinya.
Hari Sabtu yang cerah menanti aktivitas dari Mr. Dan Mrs. Adhyasta. Mereka sarapan bersama lalu Briena jalan santai mengelilingi lapangan basket sementara Vian bermain basket di tengah lapangan. Briena mulai menjalankan perintah Nadila untuk melatih kebugarannya sebelum hari persalinan nanti.
"Vi, aku dengar sebentar lagi Daniel akan menikah. Dia benar benar akan menikahi calon tunangannya yang waktu itu datang ke sini?" tanya Briena di sela jalan santainya.
Vian mendrible bola basket di tangannya dengan santai, ia berjalan menuju ring lalu melompat dan memasukan bola ke dalam ring. Masuk. Vian mengambil bola yang memantul ke arah lain.
"Sepertinya begitu. Aku mengenal bagaimana watak dari ayahnya Daniel, dia tidak akan membiarkan putranya untuk membantah keinginannya," celoteh Vian yang memang sudah mengenal keluarga Daniel sejak dulu. "Aku yakin perjodohan antara Daniel dan juga Syakala tidak akan gagal," imbuhnya kemudian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com