Vian masih menunggu di depan ruang operasi. Duduk di salah satu kursi dengan kepala menunduk serta tangan menopang dagu. Pria itu masih menggunakan kemeja warna putih dengan noda darah yang menghiasi kemejanya. Sisa-sisa darah juga menempel di wajah dan tangan pria itu. Wajahnya terlihat ketakutan, ia tidak mapu memikirkan apapun kecuali keselamatan Briena. Semoga saja istrinya tidak apa-apa.
Seorang suster keluar dari dalam ruang operasi dengan panik. Suster itu melewati Vian begitu saja. Vian yang melihat hal tersbut lantas berdiri dari kursi yang ia tempati, menatap pintu ruang operasi yang masih menutup. Lalu Daniel keluar dari ruangan tersebut.
Vian segera menghampiri Daniel untuk menanyakan tentang operasi Briena. "Niel! Bagaimana? Operasinya berjalan lancar 'kan?" tanyanya kemudian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com