webnovel

Nisekai

Setelah keluar dari acara perpisahan, Fadil menemui Sang Kakek di dalam kamar. Beliau mewariskan Ajian turun-temurun yaitu Ajian Brajamusti. Setelah beberapa saat, beliau menghembuskan nafas terakhir. Semenjak mewarisi Ajian Brajamusti, kehidupannya perlahan mulai berubah. Tubuhnya yang kebal serta elemen api yang ia miliki, membuatnya terlindungi dari para penjahat. Suatu hari, ketika sedang menjaga warung ia membuka sebuah botol misterius berisi action figur. Munculah sosok Ras Bidadari bernama Sarah. Suatu ketika, awal fenomena kesurupan memunculkan makhluk misterius. Mereka berdua, bertemu sosok penyihir putih bernama Luna. Lambat laun, mereka tinggal bersama. Mereka membentuk sebuah organisasi yaitu Demon Killer. Fadil, Luna dan Sarah menjalani dua kehidupan sebagai Demon Killer, Mahasiswa berwirausaha sekaligus rumah tangga. Namun, tanda kebangkitan Raja Iblis Mamon membuat kehidupan normal dan Dunia diciptakan para Dewa terancam. Bisakah Fadil dan Demon Killer bisa menghadapinya?

Tampan_Berani · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
195 Chs

Bertemu langsung

Mereka semua masuk ke dalam, meninggalkan kedua penjaga sedang berlutut. Beliau berjalan dua langkah di depan, sedangkan mereka semua mengikutinya dari belakang. Para prajurit istana yang melintas, berhenti berjalan ketika melihat sosoknya. Prajurit tersebut berdiri tegak, sambil memegang prisai dan tombak. Sedangkan dayang istana, hanya membunngkuk dan menunduk sembari merapatkan kedua telapak tangan.

Aura Sang Patih, membuat siapa pun bertekuk lutut kecuali keluarga kerajaan. Lorong yang luas, berbagai macam benda terbuat dari emas membuat suasana istana terlihat mewah. Ukiran-ukiran di dinding, membuat Istana Kayangan terlihat seperti Kerajaan Nusantara. Fadil merasa dirinya, telah berada di tahun 1300 ketika Indonesia masih belum berdaulan dan terdapat banyak sekali kerajaan di Tanah Nusantara. Sebuah karpet merah, membentang luas membuat Fadil, Tina dan Luna merasa seperti bangsawan.

"Fadil, itu namamu bukan?" tanya Sang Patih menoleh ke belakang.

"Iya tuan," jawab Fadil.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com