webnovel

My Slave, My Servant, My Daughter

kisah tentang Pak Sumi, seorang intel kepolisian yang berhasil membuka kedok rumah Bordil dan menemukan hal yang lebih buruk daripada PSK (Pekerja Seks Komersial) yaitu menemukan seseorang yang akan merubah hidupnya untuk selamanya. kisah tentang keluarga, masa lalu, dan ambisi seorang anak. Kisah tentang suatu keluarga kecil yang berperan besar dalam beberapa kasus skala nasional, masa lalu yang penuh dengan intrik, persahabatan, juga kengerian dan kekejian, serta ambisi seorang anak untuk mendapatkan kepercayaan, cinta dan kasih sayang... ah dan juga tubuh. Cerita akan berkutat pada Marie dan Pak Sumi, lalu orang-orang yang terdekat seperti Bu Rati (Istri Pak Sumi), Tiga anggota daun Semanggi (Clover), dan tokoh antagonis. Apakah Marie bisa mendapatkan apa yang diinginkannya? berakhir bahagia atau tidak, itu semua pilihan anda, pembaca. *Penulis sangat tidak menyarankan untuk dibaca oleh anak-anak tanpa pengawasan Orang tua. Isi konten dan konflik cerita sangat mungkin TIDAK SESUAI untuk anak-anak (atau mungkin sebagian remaja baru). dimohon kedewasaan pembaca. **pict source: https://www.trekearth.com/gallery/Africa/photo1403560.htm

Cloud_Rain_0396 · Horror
Sin suficientes valoraciones
102 Chs

Petualangan Marie

Kini Marie sudah genap berusia 8 tahun. Setelah ini adalah gerbang Marie menuju ke neraka dunia baginya. Hal ini dipicu oleh Ratu. Ratu menyebarkan pikirannya kepada para ternak lain. Pikiran dan pengalamannya dalam merawat Marie, pikiran aneh berupa kasih sayang ibu kepada anaknya. Awalnya pikiran Ratu tidak populer di kalangan ternak lainnya. Namun akhirnya ada satu orang kemudian dua tiga dan seluruh ternaknya.

Kejadian ini dimulai saat Marie penasaran dan sengaja masuk ke ruang bawah tanah, tempat para ternak berada. Oleh Ratu, Marie setiap hari sudah diperingatkan untuk tidak masuk ke ruangan bawah tanah. Tapi anak kecil tetaplah anak kecil. Semakin dilarang semakin tinggi rasa ingin tahunya, semakin ingin melanggar perintah itu.

Pada suatu malam saat semuanya sudah terlelap, Marie bangun dari tidurnya dan merasa ingin ke kamar mandi. Marie bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Anak itu ingat kalau dia tidak bisa bermain-main lagi dengan kran air. Saat melewati ruang makan, matanya tertuju pada sebuah pintu dibawah meja makan.

Marie mengamati pintu yang tertutup itu. Marie berputar-putar mengitari meja makan.

"Ini kan yang tidak kata ibu tidak boleh didekati." Batin Marie.

Marie melihat sekitar. Sepi Merasa tidak ada yang melihat, Dia menggeser mejanya dan kemudian membuka pintu itu. Butuh usaha bagi Marie untuk membuka pintu itu, namun, Dia Berhasil. Marie masuk ke dalam. Terasa udara dari dalam menubruk pori-pori wajah Marie. Marie menelan ludah, dia takut. Marie takut, tapi penasaran.

Marie masuk ke dalam, menuruni anak tangga satu demi satu. Tapi angan jika di dalam ruangan itu menakutkan tidak benar. Di dalam ternyata tak segelap yang Marie pikir. Disana terang. Banyak lampu berpijar. Selesai menuruni tangga, Marie masuk terus ke dalam, hingga dia berpapasan dengan beberapa wanita yang sedang senam.

Hal yang menjadi aneh bagi Marie adalah tatapan dari 4 orang wanita yang sedang memakai bikini. Mereka sedang senam hamil (1)-meskipun tak semua dari mereka sedang hamil-. Biasanya para wanita di rumah Pak Awan (Selain Ratu dan Tari) mereka lebih suka tampil tanpa busana. Adapun bikini yang digunakan hanya untuk menyangga payudara agar tidak bergerak memantul kesana-kemari saat senam.

Sontak mereka berhenti senam. Kedatangan seorang anak kecil di ruangan itu menjadi pengalaman yang baru. Mereka mengamati anak itu. Marie gugup dan tersenyum melihat mereka semua menatapnya. Marie hanya berdiri diam di depan mereka yang sedang senam di depan TV sebagai instruktur mereka.

"Ehehe." Kata Marie sambil tersenyum kecil.

Lalu salah seorang dari mereka berbisik pada yang lain.

"Itu kah Marie? Anaknya Ratu?" tanya salah satu dari mereka kepada mereka yang lain.

Sebelum ini, Ratu membagikan pengalamannya kepada semua orang disini. Tentang bagaimana merawat anak kecil dan bermain bersamanya.

Kemudian Warni (ternak nomor 5, 21 tahun) melambaikan tangannya dan mengajak Marie untuk mendekat. Marie pun mendekat ke mereka. Mereka meneruskan senamnya bersama Marie. Mereka mulai akrab. Awalnya Marie malu-malu. Tapi karena sikap terbuka dari para wanita-wanita (hampir) telanjang itu, Marie menjadi betah disana.

Mereka mengajak Marie bersama-sama senam hamil. Marie mengikuti mereka. Oleh keempat ternak, Marie ditempatkan di barisan yang paling depan. Banyak dari Mereka tertawa melihat tingkah Marie yang mencoba menirukan gerakan senam. Terlebih lagi Ara (ternak nomor 6, 26 tahun) dia terus menerus menertawakan gerakan aneh anak kecil itu.

Selesai senam, mereka semua istirahat. Mereka minum air dan duduk bersama berbincang satu dengan yang lain.

"Kenapa Marie tidak pernah melihat ibu?" tanya Marie.

"Kan kami disini." Kata Warni.

"Kenapa tidak keluar?" Tanya Marie.

"Tidak." Kata Warni.

Lalu Marie memberitahu kepada Warni seperti apa di luar. Tanpa sadar para ternak yang lain ikut mendengarkan. Semuanya sedang menikmati waktu mereka dengan Marie, sampai-sampai mereka juga memberitahu Marie tentang cara-cara merawat tubuh dan hal yang lainnya.

Namun, kemudian salah seorang diantara para wanita itu mendengar ada suara orang yang masuk dari arah dapur. Mereka bingung mau menyembunyikan anak itu kemana. Kenapa harus disembunyikan? hal ini untuk menyelamatkan Marie dari amukan Pak Awan jika memang yang masuk adalah Pak Awan.

Ditengah kebingungan itu, Loli (ternak nomor 7, 15 tahun) yang dari tadi sedang tiduran diatas kasur karena hamil 8 bulan pertamanya, melambai-lambaikan tangannya untuk memanggil para ternak yang lain agar anak itu disembunyikan di bawah selimut bersamanya. Badan mungil Marie mungkin bisa disembunyikan di samping Loli karena saat ini perutnya sedang membesar, hingga Marie mungkin tidak akan kelihatan jika Ia bersembunyi dengannya.

Tak ada pilihan lain, Marie bersembunyi di dalam selimut Loli. Tatkala para ternak mendapati jika yang masuk adalah Pak Awan, mereka terlihat sedikit gugup. Pak Awan bertanya pada para ternak apa yang menyebabkan pintu ruang bawah tanah terbuka. Para wanita itu ragu untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan Pak Awan, karena mereka sebelumnya tak pernah berbohong. Akhirnya Mereka tetap diam dan menundukkan kepala.

Pak Awan mendesak mereka lagi dan bertanya kenapa. Kemudian Loli berbicara dengan gagap (2) (dia memang gagap)

"Sa-sa-saya lu-lupa me-me-menu-nutup pintu nya da-da-dari da-dalam Ma-master." Kata Loli yang terbaring di atas kasur.

Loli berani berbohong. Sesaat setelah kulit Loli bersentuhan dengan kulit seorang anak kecil yang kecil dan kurus, Dia langsung menganggap Marie seperti adiknya sendiri. Marie memeluk Loli didalam selimut dan tidak bergerak. Selain itu, berbeda dari ternak-ternak yang lain, bagi Loli ini adalah pengalaman pertamanya mengandung.

Loli 'diasuh' oleh Pak Awan saat tujuh tahun yang lalu saat usianya baru beranjak 8 tahun. Karena terlalu kecil dan organ reproduksinya belum berfungsi sempurna, Pak Awan menunggu beberapa tahun lagi sampai Dia siap untuk mengandung. Lalu beberapa bulan yang lalu, Loli baru disuntik sperma.

Pak Awan kemudian mendatangi Loli yang sedang tidur berselimut di atas kasur. Loli merapatkan tubuhnya ke tubuh Marie, agar tidak terlihat ada orang lain yang tidur bersamanya. Marie sendiri, sedari tadi diam tak bergerak dan bersuara apapun. Marie menutup matanya karena takut.

Sampai didepan Loli, Pak Awan tersenyum. Lalu Dia berkata pada ternak nomor 7-nya itu,

"Oh, begitu."

Kemudian tangan Pak Awan menuju ke kepala Loli. Wanita muda (mungkin bisa disebut juga anak-anak) itu menutup matanya. Ia pikir, Ia akan dipukul oleh Pak Awan. Namun nyatanya tidak.

Dengan lembut Pak Awan mengelus kepala Loli dengan perlahan seraya berkata,

"Kamu itu sedang mengandung, tolong, kalau ada yang ingin kamu inginkan, bilang sama Ratu atau Tari... ya?"

"i-iya Ma-ma-master, maaf." Kata Loli.

"Asal kamu mengerti, tidak apa-apa." Kata Pak Awan.

Lalu Pak Awan berpaling ke keempat ternak lainnya.

"Kalian juga sama, kalau ada apa-apa, bilang saja. Sudah bagus kalian berolahraga." Kata Pak Awan.

Hanya dengan kata-kata itu, semua wanita (kecuali Marie) terkesima dibuatnya. Kemudian Pak Awan melangkah menuju ke-empat ternak itu.

Ini juga salah satu strategi Pak Awan untuk memuji mereka semua. Terlebih, saat ini Loli sedang hamil tua. Tak mungkin bagi Pak Awan untuk meluapkan segala amarahnya didepan ternak yang sedang 'memproduksi barang dagangan'.

Waktu mengandung adalah saat yang paling krusial bagi Pak Awan, karena akan memengaruhi kondisi bayi yang ada di kandungannya. Biasanya pembentukan karakter (dengan berbagai cara yang tak manusiawi, contoh: cuci otak, perusakan mental, kekerasan fisik, penanaman nilai-nilai menyimpang melalui video porno) dilakukan dalam masa setelah melahirkan dan itu dilakukan secara perorangan.

Namun,

"Ach!" Kata Marie pelan.

Itu adalah suara bersin Marie. Loli kaget, begitu pula ke-empat ternak yang lain. Pak Awan mendengar hal itu juga. Kemudian Pak Awan memalingkan badannya, melihat selimut Loli dan kembali menuju Loli, atau itu yang ingin dilakukan Pak Awan. Sebelum Santi, Mbak Timan, Warni, dan Ara. Mereka berempat berlari menuju ke Pak Awan dan 'menyerangnya'.

Mereka membuat seolah-olah secara bersamaan libido(3) mereka tinggi hingga bisa mengambil inisiatif langsung untuk menuju satu-satunya pejantan di ruangan itu. Pak Awan tak berkutik saat badannya ditimpa oleh empat wanita sekaligus. Pak Awan dipojokkan dan dipaksa untuk tidur diatas kasur. Tak lupa, semua wanita (baik itu Santi dan mbak Timan yang sedang hamil Warni dan ara yang sedang nifas) diam-diam menggunakan parfum 'phero X'(4) yang mereka dapat dari Tari untuk lebih memikat Pak Awan yang seorang biseksual.

Lalu Loli memberi isyarat pada Marie untuk segera pergi dari ruangan itu selagi keempat ternak lain membuat sibuk Pak Awan. Marie pun keluar dari selimut dengan mengendap-endap lalu pergi dari ruangan itu. Marie naik tangga dan akhirnya bisa kembali ke dapur.

Petualangan singkat Marie menuju ke ruangan rahasia di rumah itu tanpa disadari membuat banyak perubahan pada ke-lima ternak yang ada. Hal ini dikarenakan saat Marie menutup dengan perlahan pintu itu dan menggeser meja kembali ke tempatnya semula, ada tangan wanita yang memegang bahu Marie dari belakang. Itu adalah tangan Tari.

(1) Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman, dan spontan (Arief, 2008)

(2) kelainan wicara berupa pengulangan konsonan dan suku kata secara spasmodis, disebabkan oleh gangguan psikofisiologis dan lebih banyak terjadi pada pria. (KBBI)

(3) Libido: keinginan seksual yang timbul dari energi psikis dan emosional dan berkaitan dengan insting untuk bereproduksi. (popbela.com)

(4) Parfum Phero X: adalah salah satu merek pengharum tubuh yang berisi feromon untuk memikat lawan jenis. (penulis)

Cloud_Rain_0396creators' thoughts