Seperti biasa, setelah Aya mendapatkan mimpi Aya akan terbangun dengan tubuh yang bergetar hebat. Juga dengan keringat yang hampir membasahi seluruh tubuhnya. Aya meremas dan menambah rambutnya sedikit demi mengembalikan kesadaran dan kewarasannya.
Aya tidak habis pikir, kenapa harus Rara yang ada di dalam mimpinya? Rara yang berjuang demi bayinya? Rara yang sudah banyak tersakiti? Harusnya bukan Rara, melainkan Johan. Namun jika Aya memutar otaknya lagi, mengingat kejadian dalam mimpi itu. Sepertinya Johan yang berada dalam mimpi akan menyesali perbuatannya. Bahkan mereka juga menikah, dengan kondisi Rara yang tengah hamil besar. Tidak takut menjadi bahan omongan banyak orang.
Ah, tetap saja. Tidak ada yang namanya kebahagiaan dalam kematian seseorang. Kali ini apa yang harus Aya lakukan terhadap mimpi ini?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com