webnovel

Mutatio (Mutasi)

Terjadi teror mengerikan di kota Jakarta dimana telah terjadi pembunuhan-pembunuhan oleh mahluk liar berbulu yang semula diduga di lakukan seekor singa liar yang ternyata bukan. Ira wanita yang gemar dugem, tanpa sadar memiliki hubungan dengan si manusia serigala dan terinfeksi menjadi manusia serigala wanita. sementara disisi lain Detektif Heron kepala penyelidik kepolisian melacak keberadaan mahluk serigala itu, bersaing dengan Heron, Muri seorang wartawan juga berusaha menemukan siapa mahluk serigala jadi - jadian itu untuk di tulisnya di korannya sehingga ia bisa menjadi wartawan terkenal

didie_channel · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
32 Chs

Tubuh Tanpa Kepala

Pak Yudha tampak gelisah menatap arloji di tangannya, beberapa butir keringat menetes dari kening ke pipinya, entah karena ruangan gudang itu yang terlalu panas atau karena Pak Yudha sedang ketakutkan sehingga ia keringatan. Pak Yudha berjalan mondar-mandir diatas lantai gudang yang kotor berdebu. Sepatu pantopel Pak Yudha yang awalnya mengkilap kini tampak kotor dan kumal.

"Murdani kesini kamu!" kata Pak Yudha, sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Saya pak!" Jawab Murdani sambil berlari kecil mendekati bosnya.

"Kamu keluar sana lihat Dilman di kamar mandi, dia tidur apa di kamar mandi?!" kata Pak Yudha.

"Gak mau ah." jawab Murdani spontan.

Pak Yudha langsung memutar kepalanya menatap Murdani dalam-dalam dengan kedua mata melotot.

"Iya ... iy .. iy .. iya Pak." Jawab Murdani gugup sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dod ! temenin yuk!" kata Murdani keras, setengah berteriak.

Di kejauhan Doddy mengelengkan kepala sebagai jawaban. Pak Yudha menatap Doddy sambil melotot. Doddy langsung meletakan kardus berisi kertas-kertas yang di pegangnya ke atas lantai dan berjalan dengan kesal sambil menepuk-nepuk kedua tangannya yang berdebu.

"Kenapa harus berdua sih lihat Dilman aja?"

"Sstt diluar serem bro .. temenin lah .." Murdani sudah akan membuka pintu ketika terdengar suara ....

aaaaaaauuuuuuuuoooooooooo .... aaaaaaa....,... oooooooo ..... auuuoooooooo ..

"ehhhh ... awas jangan dibuka pintunya." teriak Baim dari kejauhan. Suara lolongan serigala yang baru saja mereka dengar itu jelas sangat dekat keberadaannya, dan lolongan mahluk haus darah itu membuat mereka semua berdiri mematung dan tampak pucat.

tak !!! ... tak !!!! ... tak !!! ... tak !!!! terdengar suara dari atap gudang yang tinggi, semua mata melihat keatas mengikuti suara berisik mirip langkah kaki yang berat di atap gudang yang tinggi ...

"Dia ada disini .." Gumam Iskandar pelan.

"Ya, dia dekat." Gumam Baim.

"Sangat dekat." Gumam Pak Yudha sambil mendongakkan kepalanya ke atas.

aaaaaaaaaaa .... uuuuuuoooooo .... oooooooooo ...

Terdengar lagi suara lolongan ganas yang membuat mereka semua yang berada di dalam gudang tampak gemetaran mereka semua mirip pemburu yang di kelilingi singa liar yang haus darah di hutan afrika.

Dua satpam penjaga pos di pintu gerbang yang tewas tercabik-cabik dan Dilman yang menghilang entah kemana mungkin juga sudah menjadi korban keganasan mahluk mirip serigala jadi-jadian. Suara langkah kaki diatap gudang menunjukan keberadaan mahluk ganas itu yang mungkin sedang mengincar para pekerja di dalam gudang B yang ketakutan. Siapa lagi korban berikutnya, mereka semua berharap kalau mereka tidak akan pernah menjadi korban keganasan mahluk liar yang haus darah itu .....