webnovel

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
Sin suficientes valoraciones
220 Chs

Bab 189: Preferensi Kekasih 1

"Beritahu aku apa yang membuatmu sangat-sangat senang..." pinta Renji pada akhirnya.

"Hah? Tentu saja melakukan hal gila ini?" kata Ginnan. "Coba bayangkan kalau aku menarikmu sungguhan di ranjang Ayah—haha... Aku jadi berpikir itu lucu dan merasa agak bersalah."

"Oh..."

Giliran Ginnan yang mengerutkan kening saat mereka bertatapan lagi.

"Hanya oh, lagi..?"

"..."

Ginnan pun menghela nafas panjang. "Kau tahu? Leherku baru diobati oleh Mama kemarin malam," katanya dengan ekspresi campur aduk. "Kau benar-benar tidak berpikir dua kali untuk membuatnya lebih parah ya." Cengirnya.

"Itu juga membuatku senang."

"...??"

"Sangat-sangat-sangat senang."

"Haha... Oke-oke... Aku diam saja kalau begitu ceritanya."

Ginnan pun diam ketika giliran dirinya yang dibantu lepas-lepas. Dia hanya mengulum senyum tipis yang terlihat agak kikuk. Karena meski ini bukan pertama kalinya mereka mandi bersama, tapi tetap saja Renji benar-benar sadar sekarang. Tidak seperti waktu itu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com