Dada Jeanna seolah nyaris meledak karena jantungnya berdegup begitu kencang. Rain membungkuk di atas Jeanna, satu tangannya memegangi tangan Jeanna. Tatapan pria itu membuat Jeanna seolah meleleh.
Oh, apa yang terjadi dengan Jeanna?
"Pak … Rain …"
"Kau …"
Kalimat Rain terhenti ketika terdengar suara berkeriuk yang cukup keras dari perut Jeanna. Jeanna menatap Rain dan Rain juga menatapnya. Jeanna mengerjap.
"Pak Rain tidak lapar?" tanya Jeanna untuk mengalihkan suasana canggung itu.
Rain tak menjawab Jeanna dan melepaskan pegangannya di tangan Jeanna, lalu berguling ke samping, berbaring tepat di sebelah Jeanna.
"Pergi," usir Rain tanpa menatap Jeanna.
"Ba-baik, Pak," jawab Jeanna sembari buru-buru turun dari tempat tidur. Jeanna berpindah ke lantai, lalu berbaring di atas selimut. Jeanna memejamkan mata. Situasi aneh dan canggung ini akan berakhir begitu Jeanna tidur.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com